KH Nur Hamid Motivasi Pendekar Sabuk Merah PERSINAS ASAD: “Silat Bukan Hanya Fisik, Tapi Juga Ibadah dan Perjuangan”

Kota Jambi (15/6). Sebagai implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara DPP LDII dan PB PERSINAS ASAD, Ketua Dewan Penasihat DPW LDII Provinsi Jambi, KH Nur Hamid Hadi, S.Pd., memberikan pembinaan mental spiritual kepada puluhan pendekar sabuk merah putra-putri di wilayah timur Provinsi Jambi, Sabtu (14/6).

Kegiatan ini meliputi Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Kota Jambi, dan Muaro Jambi, sebagai bekal dalam mengajarkan ilmu seni bela diri kepada warga ASAD di daerah masing-masing.

KH Nur Hamid menekankan bahwa latihan bela diri harus memiliki landasan spiritual yang kuat. “Ilmu silat bukan sekadar gerakan fisik, tapi juga sarana ibadah jika diniatkan karena Allah. Ini adalah bentuk ikhtiar kita untuk menjaga diri dan lingkungan,” ujarnya di hadapan peserta.

Dalam arahan yang disampaikan, KH Nur Hamid memaparkan lima aspek utama manfaat berlatih seni bela diri:

1. Aspek Ibadah – Dilatih dengan niat karena Allah sebagai bentuk perlindungan diri.

2. Aspek Perjuangan – Persiapan menghadapi situasi tak terduga, meski dalam keadaan aman dan kondusif.

3. Aspek Kesehatan & Rohani – Melatih keseimbangan fisik, pikiran, dan hati.

4. Aspek Percaya Diri – Membangun bekal keberanian tanpa kesombongan.

5. Ladang Amal Saleh – Menjadi sarana kebaikan yang bernilai pahala.

Sebagai pelatih utama di wilayahnya, pendekar sabuk merah dituntut untuk lebih giat berlatih dibandingkan anggota ASAD biasa. “Anda semua diberi kelebihan, maka tanggung jawabnya juga lebih besar. Jangan sampai ilmu ini disalahgunakan,” tegas KH Nur Hamid.

Selanjutnya, KH Nur Hamid juga memberikan arahan terhadap pesilat muda, selain kemampuan fisik, pesilat PERSINAS ASAD juga harus memenuhi kriteria dasar seperti akhlak mulia, disiplin ibadah, dan rendah hati. “Sehebat apa pun skill bela dirinya, jika akhlaknya buruk, maka itu sia-sia,” tambahnya.

Salah seorang peserta, Abdulloh dari Sungai Jambat, Tanjabtim, mengaku sangat termotivasi. “Arahan ini mengingatkan kami bahwa silat adalah perpaduan antara kekuatan lahir dan batin. Kami siap mengamalkannya di masyarakat,” ujarnya penuh semangat.

Pada kesempatan pagi itu, turut diberikan sertifikat penghargaan pada para pendekar yang telah menyandang sabuk merah sebagai salah satu amanah untuk melestarikan ilmu seni bela diri di wilayahnya masing-masing.

Kolaborasi antara LDII dan PERSINAS ASAD ini tidak hanya memperkuat teknik bela diri, tetapi juga membangun karakter religius dan sosial para pendekar. Dengan pendekatan holistik, diharapkan lahir atlet-atlet pencak silat yang tidak hanya tangguh di gelanggang, tetapi juga menjadi teladan di masyarakat.

One comment

  1. Alhamdulillah barokah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *