Jakarta (6/5). Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso memberikan apresiasi tinggi terhadap terobosan kebijakan Presiden Prabowo dalam penyelenggaraan ibadah haji. Dalam konferensi pers di Jakarta, ia menekankan bahwa kemudahan logistik harus sejalan dengan kesiapan spiritual jamaah.
“Kebijakan haji harus melihat aspek holistik. Bukan hanya soal finansial, tapi ketakwaan dan kenyamanan psikologis jamaah,” tegas KH Chriswanto. Ia mencontohkan terobosan Terminal Khusus Haji 2F di Bandara Soetta yang mampu menampung 94 juta jamaah per tahun sebagai bentuk pemuliaan jamaah.
Dengan sistem Makkah Route, 10 konter imigrasi Saudi di Soetta memangkas antrean. Namun KH Chriswanto mengingatkan: “Masalah koper hilang, berebut kamar, dan ketua rombongan yang ‘menghilang’ saat dibutuhkan masih menjadi PR besar.”
LDII menyambut positif wacana pembangunan perkampungan haji. “Ini solusi terstruktur untuk 2,2 juta jamaah tahunan kita yang mayoritas lansia,” ujarnya. Melalui KBIHU, LDII telah memulai inisiatif pelayanan terpadu sejak pra-keberangkatan.
Menyoroti wacana pembentukan Kementerian Khusus Haji, KH Chriswanto menekankan: “Efisiensi dan transparansi mutlak. Pengelolaan dana haji bukan hanya pertanggungjawaban administratif, tapi juga amanah ukhrawi.” Ia mendukung penuh upaya menekan biaya haji melalui optimalisasi dana.
“Pelayanan haji adalah cermin peradaban bangsa. Dengan kolaborasi erat antara pemerintah, ormas, dan masyarakat, kita bisa mewujudkan haji yang bukan hanya murah, tetapi juga bermartabat,” tandasnya.