Singkut (6/5). Kebun jeruk milik Roshid di Patok 21, Dusun 3 Mekar Sari, Desa Pasar Singkut, mendadak viral dan ramai dikunjungi ratusan pengunjung. Tak hanya warga sekitar Singkut, pengunjung juga datang dari Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, termasuk warga Pimpinan Anak Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PAC LDII) Pasar Singkut yang memanfaatkan momen liburan di lokasi wisata alam ini, pada selasa (6/5).
Kebun seluas satu hektar ini terletak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Sarolangun. Sepanjang perjalanan, pengunjung disuguhi pemandangan kebun sawit yang menghampar luas. Yang istimewa, pengunjung boleh menikmati buah jeruk langsung dari pohonnya secara gratis selama masih berada di lokasi kebun.
“Kalau makan di tempat, silakan sepuasnya. Gratis, tidak kami kenakan biaya,” ujar Roshid, pemilik kebun.
Untuk jeruk yang dibawa pulang, Roshid menjualnya seharga Rp8.000 per kilogram. Pengunjung juga diperbolehkan memetik sendiri jeruk langsung dari pohon.
Roshid mengungkapkan, awalnya ia hampir putus asa karena tanaman jeruknya kerap diserang hama dan kera liar. “Dulu sempat hampir menyerah, tapi Alhamdulillah sekarang bisa panen. Masyarakat bisa menikmati jeruk segar sambil berwisata,” tuturnya.
Tiara, salah satu pengunjung dari warga PAC LDII Pasar Singkut, menyebut kebun jeruk ini sebagai destinasi wisata keluarga yang mengasyikkan. “Kita bisa liburan sambil menikmati jeruk segar langsung dari pohon. Tidak dipungut biaya masuk, dan harganya sangat terjangkau,” kata Tiara.
Ia mengajak masyarakat sekitar maupun luar Singkut untuk segera berkunjung sebelum musim panen berakhir. “Ayo datang, mumpung buahnya masih melimpah dan harganya hanya Rp8.000 per kilogram!,” ajaknya.
Dari kebun jeruk sederhana di Patok 21, Roshid membuktikan bahwa ketekunan bisa melahirkan destinasi wisata yang menyegarkan, tak hanya bagi lidah, tapi juga jiwa.