DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi
Kota Jambi (29/11). Semangat untuk memperdalam ilmu agama terus menyala di tengah komunitas Wanita LDII Kelurahan Beliung, Kecamatan Alam Barajo. Hal ini tercermin dari antusiasme tinggi para jamaah dalam pengajian rutin yang digelar oleh Majelis Taklim Nurul Rohman setiap hari Jumat. Pertemuan pada Jumat (28/11/2025) ini kembali dihadiri puluhan ibu-ibu dengan penuh semangat, mengisi waktu siang dengan kegiatan yang bermakna di Masjid Nurul Rohman, RT.15.
Ketua Wanita LDII Tingkat PAC Beliung, Hj. Sri Yuswaeti, menjelaskan bahwa pengajian ini telah menjadi agenda tetap yang dinantikan. Pengajian rutin tersebut diadakan setiap hari Jumat minggu keempat khusus untuk ibu-ibu di RT.15 Kelurahan Beliung.
“Sebenarnya kami memulai pengajian pada pukul 13.30, namun terkadang jamaah terlambat datang, akhirnya pengajian dimulai pukul 14.00 sampai pukul 15.30. Tapi alhamdulillah, ibu-ibu yang mengikuti pengajian cukup banyak, kurang lebih 30 orang,” ujarnya dengan penuh syukur.
Untuk menjaga dinamika dan kedalaman materi, pengajian ini menghadirkan pemateri ustaz setempat. Sri Yuswaeti menambahkan, Kami juga ingin mengundang ustaz lain untuk memberikan materi dan ceramahnya kepada ibu-ibu pengajian. “Setiap bulan, ustaz yang mengisi ceramah di pengajian ini berbeda-beda, kebetulan bulan ini ceramah diisi oleh Ustaz Deddy Junaidi,” terangnya.
Aktivitas dalam pengajian tidak terbatas pada mengaji bersama saja. Para jamaah juga aktif mengikuti ceramah dan pembelajaran Islam yang aplikatif. Materi-materi yang disampaikan dirancang untuk memperkuat pemahaman dan praktik ibadah sehari-hari, seperti tata cara salat yang khusyuk, wudu yang sempurna, serta topik-topik lain yang relevan dengan kehidupan seorang muslimah.
Di samping aspek spiritual dan edukatif, pengajian ini juga menjadi wahana untuk memperkuat solidaritas sosial dan ekonomi anggota. “Tidak hanya pengajian dan pembelajaran, jamaah ibu-ibu juga mengadakan tabungan rutin yang diadakan setiap bulan,” jelas Sri Yuswaeti. Inisiatif ini menunjukkan bahwa majelis taklim tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga wadah pemberdayaan yang holistik.