Sarolangun (9/5). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Sarolangun kembali menggelar pengajian umum secara hibrid. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII se-Kabupaten Sarolangun.
Pengajian berlangsung pada Selasa (6/5) dengan sistem hybrid, menghubungkan studio mini di berbagai kecamatan, termasuk PC LDII Kecamatan Singkut, Air Hitam, Mandi Angin, dan Sarolangun. Acara dibuka oleh Ustadz Abdul Qodir yang memandu absensi kehadiran peserta dari masing-masing PC.
Abdul Qodir mengingatkan seluruh peserta untuk serius mengikuti pengajian. “Kita harapkan semua peserta bisa fokus dan menyimak materi yang disampaikan dengan baik,” ujarnya.
Materi utama disampaikan oleh Dewan Penasihat DPD LDII Sarolangun, Arfiyudi Eka Saputra. Pria yang akrab disapa Yudi itu mengawali tausiyah dengan mengajak jamaah bersyukur atas nikmat Allah SWT. “Nikmat yang diberikan harus selalu disyukuri agar semakin bertambah,” tegasnya.
Arfiyudi menekankan pentingnya ibadah-ibadah wajib yang tidak boleh ditinggalkan, terutama sholat lima waktu.
“Sholat adalah amalan pertama yang dihisab di hari kiamat, jadi jangan sampai ditinggalkan,” pesannya.
Selain itu, dia mengingatkan tentang keutamaan ibadah kurban di bulan Zulhijjah, karena sangat besar pahalanya pihak yang mengajak seluruh peserta yang hadir untuk dapat mewujudkan hewan kurban sesuai dengan kemampuannya.
“Ibadah kurban pahalanya sangat besar. Mari berlomba-lomba dalam mewujudkan hewan kurban dan berbagi dengan sesama,” ajaknya.
Arfiyudi juga mengingatkan kriteria hewan kurban yang sesuai syariat. “Hewan kurban harus sehat, cukup umur, dan tidak cacat, sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Pengajian ini diakhiri dengan doa dan semangat untuk mengamalkan ilmu yang didapat. LDII Sarolangun terus berkomitmen membina umat melalui dakwah yang relevan, menguatkan ukhuwah, dan mendorong amal shaleh di bulan mulia ini. “Bersama berkurban, bersama berbagi, bersama mengukuhkan ketakwaan.”