
Muaro Jambi (11/12). Kehangatan silaturahmi dan pesan-pesan moral mengisi pengajian di Masjid Al Manshurin, Mingkung Jaya, Kamis (11/12) malam. Tokoh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Ustaz Arman, bersama Ketua Pemuda LDII setempat, Kafa Ikmaila, bersilaturahmi dengan jamaah dan pengurus LDII di tingkat PAC Desa Mingkung Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.
Kegiatan yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai jenjang usia ini turut mengundang kehadiran Dewan Penasihat PC LDII Sungai Gelam, H. Wawan Hermanto, Ketua PC LDII Sungai Gelam, H. Fatchurrahman, serta Takmir Masjid Al Manshurin, H. Mujadi. Acara dibuka dengan lantunan tilawah Al-Qur’an yang merdu oleh Ustaz Khoirul Huda, menciptakan atmosfer khidmat sejak awal.
Dalam sambutannya, Kafa Ikmaila (24) mengajak hadirin senantiasa bersyukur, terutama atas nikmat kesehatan. “Saya yakin di sini semuanya diberi nikmat sehat, karena bisa bersungguh-sungguh hadir di sini. Kalau orang sakit, yang diinginkan hanya satu, yaitu ‘sehat’. Tapi ketika sehat, semuanya diinginkan,” ujarnya dengan gaya bicara yang akrab.

Ia juga menekankan tanggung jawab besar orang tua dalam mendidik anak sebagai amanah Allah SWT. Pemuda yang akrab disapa Kafa itu mengajak para orang tua untuk memondokkan anaknya sebagai usaha menjaga amanah berupa buah hati.
“Amanat yang besar, tentu tanggung jawabnya juga besar. Saya yakin, bagi orang tua yang memondokkan anaknya, mengeluarkan biaya besar dan penuh perjuangan yang sulit. Namun, bila dibandingkan dengan kesuksesan pendidikan, tidak seberapa dibandingkan bila gagal membina putra-putrinya,” tegas Kafa.
Pesan serupa dikuatkan oleh Dewan Penasihat PC LDII Sungai Gelam, H. Wawan Hermanto. Pria asal Banyuwangi itu mengingatkan tentang pentingnya memiliki tujuan hidup yang jelas, ia pun menganalogikan pesanya sebagaimana para transmigran dahulu, dari Jawa memiliki tujuan dan tekat kuat untuk mengubah nasib.

“Sama dengan seorang Transmigran, yang paling penting adalah tujuan kita hidup ini, punya harapan, yaitu bisa ibadah yang benar, hingga khusnul khatimah, berhasil masuk surga selamat dari neraka,” tuturnya.
H. Wawan juga mengingatkan tentang bentuk-bentuk kedurhakaan halus seorang anak kepada orang tua yang sering dianggap biasa. “Seperti bersuara keras atau membentak orang tua, dan memutar mata (bahasa Jawanya: mlerok) yang menunjukkan sikap tidak senang. Ini perilaku yang dianggap biasa saat ini, tapi dikategorikan durhaka, dasarnya Surat Al-Isra’,” jelasnya dengan gamblang.
Sebagai penutup kegiatan malam itu, Ustaz Arman menyampaikan tentang hakikat keberuntungan hidup. Bagi seorang muslim, diberi rizki yang cukup serta hati yang lapang merupakan keuntungan yang besar.

“Sungguh beruntung orang yang ditunjukkan dalam agama Islam, diberi rezeki yang cukup, dan diberi hati yang bisa menerima (qana’ah). Peribahasa Jawanya, ‘sugih kuwi ing njerone ati’ (kaya itu ada di dalam hati),” ujarnya.
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha gorden itu juga mengingatkan jamaah untuk senantiasa menjaga ketertiban ibadah sebelum ajal datang, dengan mengutip filosofi Jawa tentang tiga macam kematian, yakni mati mulyo (husnul khatimah), mati madyo (tengah-tengah), dan mati nisto (su’ul khatimah).
Kegiatan yang penuh kekeluargaan ini ditutup dengan doa bersama. Acara ini menjadi bukti konkret peran ormas Islam dalam membina masyarakat dari akar rumput, mengisi pembangunan bangsa dengan pembangunan karakter dan spiritualitas warga.
DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi