
Tanjung Jabung Barat (7/12). Pesan persaudaraan dalam khutbah Jumat berbuah menjadi aksi solidaritas yang menghangatkan hati. Pada Jumat (5/12) lalu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Betara, Mulyadi, yang bertindak sebagai khatib dan imam di Masjid Miftahul Huda, Dusun Simpang Abadi, tidak hanya menyampaikan ajaran melainkan juga menggerakkan aksi.
Khutbah Jumat Jadi Pemicu Aksi Sosial, Warga LDII Betara Serbu Masjid dengan Donasi SpontanKhutbah Jumat Jadi Pemicu Aksi Nyata, Warga LDII Betara Serbu Masjid dengan Donasi Spontan.
Usai menyerukan pentingnya membantu sesama, jamaah solat jumat secara spontan menggalang bantuan berupa uang dan pakaian layak pakai untuk saudara muslim yang tertimpa musibah di Sumbar, Sumut, dan Aceh.
Khutbah yang disampaikan Mulyadi berangkat dari sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang mendalam tentang kesatuan umat. Ia pun mengutip sebuah Hadits yang memperkuat ajakanya.
“Orang Islam diibaratkan satu anggota tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka sakitlah semua anggota tubuh yang lain,” ujar Mulyadi membacakan hadis tersebut di hadapan jamaah yang khusyuk.
Berdasarkan pesan itulah, Mulyadi mengajak seluruh jamaah, khususnya warga LDII Betara, untuk menurunkan kepedulian tersebut dalam bentuk tindakan konkret. Beliau menyerukan agar warga yang mampu menyisihkan sebagian rezeki dan pakaian layak pakai untuk didonasikan. Tak lupa, pihaknya juga menegaskan tanggung jawab kolektif sebagai satu kesatuan.

“Kesusahan yang mereka alami adalah kesusahan kita. Maka, sudah menjadi kewajiban kita untuk sedikit membantu dari kesusahan yang mereka alami dengan berdonasi,” serunya dengan penuh keyakinan.
Mulyadi juga menekankan bahwa esensi bantuan terletak pada ketulusan, bukan besaran nominal. “Mungkin apa yang kita berikan nilainya kecil, tapi percayalah akan sangat besar nilainya di sisi mereka yang sangat membutuhkan bantuan tersebut,” pesannya.
Ajakan tersebut tidak berhenti di mimbar. Usai salat Jumat, sebuah kejadian yang menggetarkan jiwa terjadi. Jamaah, dengan penuh kesadaran dan spontanitas, segera mempraktikkan pesan khutbah. Mereka bergerak mengumpulkan donasi. Uang receh dan lembaran rupiah mengalir, sementara bungkusan berisi pakaian layak pakai semakin bertumpuk di satu titik. Suasana masjid yang biasanya sepi setelah salat, berubah menjadi pusat kegiatan sosial yang dinamis dan penuh empati.
Salah seorang warga, M. Yusuf dari Dusun Simpang Abadi, mengungkapkan kebanggaan dan kepuasannya bisa terlibat langsung. “Saya merasa bangga bisa memberikan sedikit rezeki untuk didonasikan kepada saudara-saudara kita yang lagi dalam kesusahan. Khutbah tadi benar-benar menyentuh dan mengingatkan kita bahwa membantu itu tidak perlu menunggu kaya, tapi butuh kesigapan hati,” ujarnya dengan wajah berseri.
Aksi spontan ini menjadi bukti hidup bahwa nilai-nilai ukhuwah Islamiyah tidak hanya menjadi wacana, tetapi dapat langsung diaktualisasikan. Inisiatif yang dimulai dari satu khutbah di Masjid Miftahul Huda ini menunjukkan potensi besar masjid sebagai episentrum gerakan sosial dan kepedulian.
DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi