Perkuat Organisasi Kemasyarakatan: LDII Kayu Aro Garap Program Kerja 2026 Berbasis Evaluasi

Kerinci (7/12). Perencanaan yang matang menjadi napas utama dalam Musyawarah Bersama yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Kayu Aro. Pertemuan yang berlangsung di Aula TPA Baitul Hikmah, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Kayu Aro pada Jumat (5/12) lalu itu bertujuan menyusun Program Kerja (Proker) tahun 2026 sekaligus mengevaluasi capaian sepanjang tahun 2025.

Kegiatan yang mengundang perwakilan dari seluruh PAC LDII se- Kayu Aro ini menekankan pentingnya sinergi untuk membangun kekuatan bersama. Musyawarah tidak hanya sekadar perencanaan di atas kertas, tetapi lebih kepada upaya konkret memastikan setiap agenda bermanfaat bagi peningkatan kualitas ibadah dan kerukunan warga.

Ustaz Ratmojo Fadhillah, selaku Dewan Penasihat Wanhat LDII Kayu Aro, dalam sambutannya menegaskan bahwa program kerja adalah manifestasi kepedulian. Ia juga menambahkan, tujuan akhirnya adalah memudahkan dan melancarkan ibadah warga kepada Allah SWT.

“Dengan adanya program kerja, warga LDII bisa lebih rukun dan terbina karena selalu ada kegiatan yang diikuti, seperti pengajian rutin, latihan pencak silat bersama, hingga family gathering,” ujarnya.

Tahun 2025 menjadi bahan refleksi yang penting. Ustaz Ratmojo secara khusus mengevaluasi kinerja masing-masing PAC. Pihaknya juga menggarisbawahi pendekatan yang realistis dan berkelanjutan, di mana setiap program ditinjau ulang untuk disempurnakan atau diteruskan.

“Sekarang sudah memasuki akhir tahun, saya berharap kegiatan yang sudah dikerjakan setahun belakang ini bisa dilanjutkan di tahun berikutnya. Dan kegiatan yang belum bisa dilaksanakan, dievaluasi kembali agar penyusunan proker ini tidak mendapatkan hasil yang sia-sia,” tambahnya.

Selaras dengan hal tersebut, Ketua PC LDII Kecamatan Kayu Aro, Ustaz Abdul Latif, menekankan komitmen pelaksanaan sebagai kunci kesuksesan. Ia juga menekankan pada ‘aksi’ dan ‘sinergi’, menunjukkan kesadaran bahwa keberhasilan program terletak pada eksekusi kolektif yang solid.

“Proker yang sudah dibuat itu manfaatnya untuk semua warga LDII. Jadi, jangan sampai kita asal menyusun dan merancang, namun tidak ada aksi nyata yang ditunjukkan. Maka dari itu, diperlukan sinergi antar kepengurusan,” tuturnya.

Musyawarah berjalan dengan dinamis, diwarnai diskusi dan masukan dari berbagai perwakilan PAC. Setiap usulan program dikaji tidak hanya dari sisi kebutuhan keagamaan, tetapi juga dampak sosial kemasyarakatan untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *