Blora Dicanangkan Sebagai Pusat Pengembangan Sorgum Nasional

Blora (12/5). Kabupaten Blora menapaki jalan baru sebagai pusat pengembangan sorgum nasional, ditandai dengan panen perdana benih sorgum tersertifikasi di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Minggu (11/5). Kegiatan yang diinisiasi LDII ini dihadiri langsung oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto.

Menteri Yandri menyatakan komitmennya menjadikan Blora sebagai sentra sorgum nasional. “Sorgum adalah masa depan diversifikasi pangan Indonesia. Kami akan koordinasikan dengan Kementerian terkait untuk memastikan komoditas ini mendapat perhatian serius,” tegas Yandri di tengah hamparan sorgum yang menguning.

KH. Chriswanto Santoso, Ketua Umum DPP LDII, membeberkan strategi holistik pengembangan sorgum:

1. Pendampingan teknis dari hulu ke hilir

2. Jaminan pasar sebagai off-taker

3. Pengembangan produk turunan bersama Kemenparekraf

“Kami siap bawa proposal ini langsung ke Presiden untuk menjadikan sorgum sebagai agenda nasional,” ungkap Chriswanto.

Bupati Blora Arief Rohman mengungkapkan potensi ganda sorgum:

✓ Biji sebagai alternatif pangan

✓ Batang untuk pakan ternak

“Blora memiliki populasi sapi terbesar di Jateng. Sorgum akan memperkuat posisi kami sebagai lumbung pangan regional,” papar Arief.

Fakta Kunci:

– Luas tanam perdana: 0,5 hektar

– Varietas: Super-1 dengan produktivitas tinggi

– Potensi panen: 3x dari satu kali tanam

– Pasar awal: Ngawi dan Wonogiri

Di antara gelombang sorgum yang melambai di Blora, terukir harapan baru ketahanan pangan nasional. Inisiatif LDII ini bukan hanya tentang menanam biji-biji sorgum, tetapi menabur benih kemandirian pangan Indonesia yang berkelanjutan. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, Blora siap menjadi epicentrum revolusi pangan alternatif di Tanah Air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *