Jakarta (10/3). Pemerintah melakukan efisiensi anggaran belanja negara di berbagai kementerian. Meskipun upaya ini tidak mengganggu layanan publik, namun masyarakat harus siap menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia.
Menurut Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto, salah satu indikasi ketidakpastian ekonomi dunia adalah terjadinya PHK besar-besaran di pabrik-pabrik yang berorientasi ekspor. “Sejak akhir 2024 dan kuartal pertama 2025 telah puluhan ribu PHK karyawan terjadi di Pulau Jawa,” paparnya.
Pemerintah juga telah berupaya membuka lapangan kerja dengan pembukaan dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang setidaknya bisa menyerap 15 juta tenaga kerja atau sukarelawan. Namun, menurut KH Chriswanto, program tersebut belum berjalan maksimal karena persoalan anggaran dan operasional.
“Dengan kondisi seperti ini, masyarakat harus mampu hidup sederhana. Efisien namun terus bekerja keras, ini adalah konsep muzhid-mujhid dalam Islam. Yakni, kita tidak berlebihan atau prihatin, namun tetap bekerja keras,” tuturnya.
KH Chriswanto juga mengingatkan agar masyarakat menerima cobaan PHK dengan tawakal dan terus mencari alternatif pekerjaan. Ia juga mengajak umat Islam untuk meningkatkan kepedulian sosial dan membantu keluarga yang ekonominya sedang tidak bagus.
Dalam menghadapi krisis ekonomi, KH Chriswanto menekankan pentingnya komunikasi dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. “Dengan strategi yang tepat seperti optimalisasi PAD, efisiensi anggaran, dan komunikasi publik yang baik, kita dapat menghadapi krisis ekonomi dengan lebih baik,” tuturnya.
Mari kita menjadikan krisis ekonomi ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kepedulian sosial. Dengan hidup sederhana, bekerja keras, dan saling membantu, kita dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih kuat dan solid.