Investasi Akhirat lewat Anak Shalih, Sedekah Jariyah, dan Ilmu Bermanfaat Jadi Fokus Tausiyah LDII di Desa Mingkung Jaya

Sungai Gelam (8/3). Dewan Penasihat PC LDII Sungai Gelam, H. Wawan Hermanto, memberikan tausiyah agama bertajuk “Investasi Abadi untuk Kehidupan Akhirat” kepada jamaah Masjid Al-Manshurin yang bertempat di RT 15, Desa Mingkung Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, pada Kamis (6/3) lalu. Kegiatan ini digelar untuk menguatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mempersiapkan bekal spiritual yang berkelanjutan, bahkan setelah meninggal dunia.

Dalam nasehatnya, H. Wawan menekankan tiga bentuk investasi akhirat yang pahalanya terus mengalir meski seseorang telah wafat. “Setiap muslim supaya berusaha memiliki salah satu dari tiga perkara ini: memiliki anak shalih yang senantiasa mendoakan orang tua, memberikan sedekah jariyah, atau mewariskan ilmu yang bermanfaat. Inilah ‘saham’ yang tak pernah rugi,” ujarnya dengan semangat.

Lebih lanjut, pria yang berasal dari Jawa Timur ini menjelaskan pentingnya mendidik anak di lingkungan pesantren. “Biaya yang dikeluarkan untuk mondokkan anak di pesantren bukanlah kerugian. Justru, ini keuntungan berlipat. Anak kita akan menjadi mubaligh atau muballighot yang terus menyebarkan kebaikan, sekaligus mendoakan kita tanpa henti,” paparnya. Pesan ini disambut antusias jamaah, terutama para orang tua yang hadir.

H. Wawan juga menggarisbawahi peran sedekah jariyah sebagai investasi abadi. “Membangun sarana pendidikan, mendirikan masjid atau menyumbang Al-Qur’an adalah contoh sedekah yang pahalanya terus mengalir selama dimanfaatkan. Sedekah bukan hanya soal jumlah, tapi juga keikhlasan dan keberlanjutan manfaatnya,” tegasnya.

Tak kalah penting, ia mendorong jamaah untuk aktif menebar ilmu agama. “Ilmu yang diajarkan kepada orang lain, sekecil apa pun, akan menjadi amal jariyah. Jika ilmu itu diamalkan oleh penerimanya, pahala akan terus mengalir ke guru pertama yang mengajarkannya,” tambahnya sembari mengutip hadis Rasulullah SAW.

Kegiatan ini juga dihadiri pengurus Masjid Al-Manshurin (H. Mujadi) dan Ketua PC LDII Sungai Gelam (H. Fatchurrahman). Menurut H. Mujadi, tausiyah seperti ini akan digelar rutin untuk menjawab kebutuhan spiritual masyarakat. “Kami ingin membangun kesadaran bahwa berbuat baik harus direncanakan, bukan hanya spontan,” katanya.

Seperti sungai yang mengalirkan air kehidupan, tausiyah H. Wawan Hermanto menyirami benih kesadaran jamaah untuk menanam “pohon amal” yang akarnya menghujam ke bumi dan dahannya menjulang ke langit. Di tengah gemuruh modernitas, pesan tentang investasi akhirat ini menjadi penyejuk yang mengingatkan: kebaikan yang tertanam hari ini akan berbuah abadi, mengaliri generasi mendatang dengan pahala yang tak pernah kering.

PC LDII Sungai Gelam pun berkomitmen terus menjadi garda terdepan dalam menyemai ilmu dan nilai-nilai keislaman, membentang dari desa hingga kota, dari hati ke hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *