
Kota Jambi (14/12). Suasana hening disertai rintik hujan ba’da Subuh di Masjid Tawakkal, Kelurahan Wijaya Pura, Kecamatan Jambi Selatan, pagi itu justru disemangati oleh tausiyah penuh hikmah dari Ustaz Irfa’udin Aulia, S.Kom.
Kegiatan yang digelar akhir pekan (14/12) ini berhasil menyatukan ratusan santri Pondok Pesantren Tawakkal dan warga sekitar dalam satu majelis ilmu, dengan tujuan utama mengokohkan keimanan dan mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban ibadah, khususnya bersyukur dan sholat lima waktu.
Pria yang akrab disapa Ustaz Irfa itu dengan gamblang menekankan bahwa sholat merupakan tiang agama. “Sholat lima waktu ini adalah kewajiban setiap mu’min, pondasi utama yang tidak bisa ditawar, dan pembeda antara orang iman dan tidak iman,” serunya di hadapan jamaah.

Dalam penjelasannya yang detail, beliau juga memaparkan perbedaan antara ‘Fajar Sodiq dan Fajar Kadib’ yang merujuk pada Hadits Shahih Muslim, memberikan pemahaman fikih waktu yang jelas kepada para santri.
Namun, tausiyah pagi itu tidak berhenti pada tataran fikih semata. Ustaz Irfa mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa bersyukur akan banyaknya nikmat Allah yang diberikan pada kita, terkadang tanpa diminta pun, Allah telah mencukupi kebutuhan hambanya.
“Bersyukur itu salah satunya dengan memperbanyak doa. Kita diingatkan bahwa kebutuhan manusia itu banyak, dari yang primer, sekunder, hingga tersier. Terkadang, Allah memberikan karunia-Nya tanpa kita minta. Dengan bersyukur, kita justru akan menetapkan nikmat-nikmat itu dalam hidup kita,” ujarnya dengan penuh keteladanan.

Yang menarik, Ustaz Irfa menyampaikan rasa syukur yang khusus bagi umat muslim di Indonesia, termasuk masyarakat Jambi. “Kita patut bersyukur sebab diberi hidayah Islam. Bayangkan, agama Islam ini asalnya sangat jauh dari ‘bumi sepucuk Jambi sembilan lurah’. Secara geografis, butuh perjalanan panjang untuk mencapainya. Namun, Allah ‘Azza wa Jalla dengan mudahnya menunjukkan petunjuk pada kita di sini. Ini nikmat terbesar,” tuturnya disambut anggukan jamaah.

Antusiasme peserta sangat terasa. Terlihat Yunus (17), salah satu santri asal Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan serius mencatat setiap poin tausiyah. “Tausiyah pagi ini sangat menyentuh, mengingatkan saya untuk tidak pernah melalaikan sholat dan selalu melihat segala hal dengan mata syukur. Penjelasan tentang fajar juga baru saya pahami secara mendalam,” kata Yunus ketika diminta tanggapannya.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat yang hadir, H. Achiyar Rosidi, S.Sy., Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Jambi. Ia memuji inisiatif pengurus masjid dan pondok yang membuat jadwal tausiyah fajar bagi jamaah Masjid Tawakal.
“Saya sangat mengapresiasi langkah Pengurus Pondok dan Masjid Tawakkal dalam memanfaatkan momen libur akhir pekan untuk tetap memberikan siraman rohani di sela-sela kesibukan santri. Ini adalah investasi ilmu dan akhlak yang sangat berharga untuk generasi muda,” ucap H. Achiyar.

Kegiatan Tausiyah Ba’da Subuh ini diharapkan bukan menjadi kegiatan sekali saja, melainkan dapat memantik rutinitas serupa yang terus menyirami qolbu santri dan warga dengan ilmu yang bermanfaat, mengawali hari bukan hanya dengan aktivitas duniawi, tetapi juga bekal spiritual yang kokoh.
DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi
Luar biasa pondok tawakkal jambi