Spiritual di Tengah Kesibukan: Tausiyah Fajar Penyejuk Hati Warnai Rakorwil LDII Jambi

Jambi (27/12). Di tengah padatnya agenda Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil), ratusan peserta menyempatkan diri untuk mengisi ‘bahan bakar’ rohani dalam tausiyah yang disampaikan oleh KH Ngadiman, Dewan Penasihat DPW LDII Provinsi Jambi. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Tawakkal, Kelurahan Wijaya Pura, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, pada Sabtu subuh itu, menyuguhkan renungan mendalam tentang hakikat kehidupan dan urgensi persiapan menuju akhirat.

Suasana hening dan khusyuk terasa menyelimuti masjid selepas salat Subuh berjamaah. KH Ngadiman, dengan gaya bicara yang tenang namun penuh makna, mengawali ceramahnya dengan mengajak seluruh jemaah untuk senantiasa bersyukur. Pria yang berdomisili di Bahar Utara itu mengingatkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan penuh dengan ketidakpastian.

“Kehidupan dunia tidak ada yang kekal, di surga nanti lah kehidupan yang kekal abadi. Hakikatnya manusia di dunia ini menetapi tobat, meneruskan tobatnya Nabi Adam AS,” ujarnya di hadapan para peserta yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan kader LDII se-Provinsi Jambi.

KH Ngadiman lebih lanjut menekankan pentingnya memanfaatkan waktu sehat dan kesempatan hidup untuk terus beribadah dan berbuat kebajikan. “Tidak ada jaminan kita hidup panjang. Sekarang kita dalam keadaan sehat, siapa yang menjamin lima hari ke depan kita masih hidup? Kita pun tidak tahu di mana kita akan mati. Berbekallah untuk persiapan besok (akhirat),” pesannya dengan penuh keteladanan.

Pesan tersebut sangat relevan dengan konteks kesibukan para peserta yang sebagian besar adalah pengurus organisasi yang juga disibukkan oleh aktivitas profesi dan usaha masing-masing. Kiai Ngadiman sangat menghargai komitmen mereka yang hadir. “Semua pengurus saya yakin sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Tapi mereka mempersungguh diri untuk hadir. Itu adalah perjuangan,” ucapnya.

Sebagai contoh, beliau menyebutkan dedikasi rekan-rekan dari Kabupaten Kerinci yang telah berangkat sejak Kamis malam. “Ada yang harus menyemprot kubis, merawat kentang, dan sebagainya. Namun mereka meninggalkan pekerjaannya untuk memajukan organisasi dengan kegiatan ini. Ini bentuk pengorbanan dan prioritas yang patut diapresiasi,” jelasnya.

Salah satu peserta, Aziz (30) dari Sungai Penuh, mengaku tausiyah pagi itu bagai penyegar di tengah lelahnya perjalanan dan beratnya materi rapat. “Kita datang untuk urusan organisasi, tetapi dibekali juga dengan ilmu yang mengingatkan tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Seimbang antara urusan dunia dan akhirat. Ini menguatkan semangat kami untuk berkontribusi lebih,” tuturnya.

Kegiatan siraman rohani ini tidak hanya menjadi jeda reflektif dalam acara Rakorwil, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan (ukhuwah) dan menyelaraskan niat seluruh kader untuk bekerja dengan landasan ibadah. Momentum subuh di Masjid Tawakkal menjadi pengingat kolektif bahwa di balik segala kesibukan memajukan organisasi, tujuan utama tetaplah meraih ridha Ilahi.

Dengan diwarnai kegiatan seperti ini, Rakorwil LDII Jambi tidak sekadar membahas program kerja dan administrasi, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual para penggeraknya, sehingga diharapkan setiap langkah organisasi selalu berpijak pada nilai-nilai ketakwaan dan pengabdian untuk masyarakat dan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *