Silaturahmi Syawal LDII Sarolangun: Sinergi Ukhuwah dan Penguatan Iman Pasca-Ramadan

Sarolangun (27/4). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Sarolangun menggelar Pengajian Halal Bihalal sekaligus silaturahmi Syawal, Minggu (27/4), di Masjid Nurussalam Sarolangun.

Acara yang dihadiri sekitar 300 peserta dari seluruh Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII se-Kabupaten Sarolangun ini berlangsung khidmat, mengusung semangat mempererat ukhuwah islamiyah Pasca-Ramadan.

Acara dibuka oleh Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Sarolangun, Arfiyudi Eka Syaputra, yang mengajak jamaah senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT. “Syukur atas nikmat Allah adalah kewajiban. Dengan syukur, nikmat itu akan ditambah dan dilanggengkan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan keimanan dan ketakwaan di bulan Syawal, salah satunya melalui puasa sunah enam hari. “Puasa Syawal memiliki keutamaan besar, bahkan menyempurnakan pahala puasa Ramadhan,” ujarnya.

Materi kajian disampaikan oleh Ustaz Wiji Handoyo, yang mengingatkan bahaya riba dan praktik pinjaman online yang marak saat ini. “Riba termasuk dosa besar dengan ancaman neraka. Kita harus waspada, termasuk terhadap pinjaman online yang bisa menjerumuskan,” pesannya.

Ditempat yang sama, KH. Abdul Basyir, Dewan Penasihat DPW LDII Provinsi Jambi, menekankan pentingnya saling memaafkan dan menjaga kerukunan. “Sebagai muslim, kita harus menjadi teladan dalam hidup bermasyarakat, saling memaafkan, dan membantu sesama,” ungkapnya.

Ia juga mendorong warga untuk mengamalkan 29 karakter luhur LDII, termasuk peduli terhadap lingkungan dan sesama. “Membantu yang membutuhkan adalah wujud nyata karakter mulia seorang muslim,” tambahnya.

Acara ditutup dengan doa bersama dan saling berjabat tangan sebagai simbol kebersamaan. Dengan semangat Syawal yang menggelora, kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menguatkan komitmen jamaah LDII untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis. “Syawal bukan akhir perjuangan, melainkan awal baru untuk lebih dekat dengan Allah dan sesama,” pungkas Arfiyudi mengakhiri acara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *