Sarolangun (4/10). Pengurus Penggerak Pembina Generus (PPG) DPD LDII Sarolangun menggelar musyawarah khusus untuk menyusun kurikulum belajar yang mudah dan aplikatif. Musyawarah yang difokuskan pada pembenahan kurikulum ini ditujukan bagi semua jenjang, mulai dari PAUD, pra-remaja, remaja, hingga usia mandiri.
Acara yang berlangsung di Masjid Nurussalam, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Sarolangun pada Jumat (3/10) tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua PPG Sarolangun, Fatah Dinu Mustaqim.
Dalam sambutannya, Dinu menekankan pentingnya musyawarah ini sebagai sarana untuk menyelesaikan berbagai permasalahan pembelajaran di tiap wilayah. “Kehadiran para peserta sangat diharapkan. Dengan kuorum yang terpenuhi, pembahasan kurikulum bisa lebih optimal dan matang,” ujarnya.
Dinu juga berharap kurikulum yang dirancang dapat dipahami dan dijalankan oleh generasi penerus (Generus) dengan mudah dan penuh keceriaan. “Kurikulum ini harus detail, namun mudah diimplementasikan agar Generus dapat menerapkannya dengan gembira,” lanjut Dinu.
Senada dengan hal itu, Ruslan S.Pd., selaku Pengurus PPG Bidang Kurikulum, menjelaskan bahwa musyawarah ini menandai komitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Kurikulum yang kita buat nantinya akan sangat detail dan mudah dipahami, baik oleh guru pendamping maupun Generus. Target pencapaian pembelajaran pun diharapkan dapat terwujud,” jelas Ruslan.
Dia menambahkan bahwa kurikulum baru akan mencakup semua jenjang usia, termasuk menyiapkan materi khusus untuk kelompok usia mandiri. Dengan adanya panduan yang jelas, proses belajar mengajar diharapkan menjadi lebih terarah.
Dukungan juga datang dari Dewan Penasihat DPD LDII Sarolangun, Arfiyudi Eka Saputra. Dia mengapresiasi inisiatif PPG Bidang Kurikulum sebagai langkah strategis. “Ini merupakan langkah yang baik dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi Generus LDII,” katanya.
Arfiyudi menekankan, kurikulum yang jelas dan mudah dipahami adalah kunci untuk mencegah kebosanan dan memudahkan anak-anak dalam menyerap materi. Terakhir, pihaknya berpesan agar para pengurus dapat memaksimalkan waktu musyawarah untuk menghasilkan sebuah pedoman yang konkret dan siap diterapkan.