Sarolangun (12/5). DPD LDII Kabupaten Sarolangun berkolaborasi dengan Penggerak Pembina Generus (PPG) Bidang Keputrian menggelar pengajian dan sosialisasi busana syar’i bagi remaja putri secara hybrid, Minggu (11/5).
Kegiatan berpusat di Masjid Nurussalam Sarolangun ini diikuti puluhan peserta dari empat kecamatan secara hybrid: Sarolangun, Singkut, Air Hitam, dan Mandi Angin.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ustazah Wulan, dilanjutkan sambutan Arfiyudi Eka Saputra, Dewan Penasihat DPD LDII Sarolangun.
Arfiyudi menekankan pentingnya syukur pada Allah karena telah ditunjukkan jalan yang benar sebagai seorang muslimah, praktek dari syukur tersebut setiap muslimah agar berusaha untuk menjaga aurat.
“Hanya wajah dan telapak tangan yang boleh terlihat di depan non-mahram, selain itu supaya ditutup dan jangan sampai terlihat” tegasnya.
Arfiyudi juga menyoroti peran strategis Generus Putri LDII dalam membina generasi muda. “Putri LDII harus menjadi wanita sholehah, berilmu, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman, termasuk mempersiapkan kehidupan rumah tangga,” paparnya.
Ditempat yang sama, Ustazah Murni, sebagai pemateri utama, menjelaskan bahwa berbusana muslimah adalah implementasi syariat, bukan hanya gaya.
“Aturannya mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dengan tujuan menutup aurat, tidak kurang dan menghindari berlebihan,” jelasnya.
Ustazah Murni menambahkan, busana syar’i adalah benteng diri, bila busana yang dikenakan sesuai dengan syariat maka akan muncul inner beauty nya.
“Dengan busana syar’i, wanita sholehah membawa ketenangan batin, keberkahan hidup, dan menjadi teladan. Ini adalah anugerah yang harus diupayakan,” tutur Murni sebelum menutup sesi.
Walaupun keegiatan diselenggarakan secara hybrid, namun respons peserta sangat positif. Peserta dari berbagai kecamatan aktif menyimak materi, termasuk melalui sambungan virtual. “Kami berharap remaja putri LDII konsisten menerapkan busana syar’i dalam keseharian,” ujar Fulanah salah satu peserta dari PC Singkut.
Pengajian ini bukan sekadar tentang kain dan jilbab, melainkan gerakan membangun identitas muslimah yang percaya diri di era modern. Dengan pemahaman yang utuh, remaja putri LDII Sarolangun siap menjadi pionir gaya hidup syar’i yang tak hanya menutup aurat, tetapi juga membuka pintu keteladanan bagi generasi muda Indonesia!.