
Muaro Jambi (7/12). Semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap bangsa mengemuka dalam pengajian rutin yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Mekarsari Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Sabtu (6/12) siang. Bertempat di Aula Gedung DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Muaro Jambi, acara yang dihadiri puluhan warga itu menekankan satu pesan utama: kekuatan doa kolektif untuk kebaikan pemimpin dan negeri.
Ustaz Amir Raharjo, sebagai pemateri, menyampaikan materi yang mengalir dengan mengutip hikmah ulama besar, Fudhail bin Iyadh. “Beliau pernah menasihatkan, Seandainya aku punya satu doa yang mustajab, maka akan aku jadikan doa itu untuk pemimpin-pemimpin kita. Karena jika pemimpin itu baik, maka rakyat akan baik,” kutip Ustaz Amir dengan penuh khidmat.
Dalam penjelasannya, Ustaz Amir mendalilkan bahwa mendoakan pemimpin bukan sekadar ritual, melainkan strategi spiritual untuk membangun peradaban. Doa untuk pemimpin, menurutnya, memiliki dampak multiplier effect yang jauh lebih luas dibanding doa untuk diri sendiri semata.
“Memperbaiki suatu bangsa dimulai dari mengikhlaskan doa untuk orang yang memimpinnya. Kebaikan yang turun kepada mereka akan berimbas pada tata kelola yang adil, kebijakan yang bermanfaat, dan akhirnya kesejahteraan untuk semua,” ujarnya, disambut anggukan hadirin.
Lebih lanjut, ustaz asli Muaro Jambi ini menegaskan bahwa jalan untuk memperbaiki kepemimpinan yang dirasa kurang bukan melalui cacian atau hujatan di ruang publik, apalagi di media sosial. “Islam mengajarkan kita untuk berdoa dengan khusyuk dan memberi nasihat dengan cara yang ma’ruf, penuh hikmah dan sopan. Itulah cara membangun yang sesungguhnya, bukan dengan merobohkan harga diri,” tegasnya.

Acara yang berlangsung hampir dua jam tersebut terasa hangat dan partisipatif. Peserta yang terdiri dari berbagai kalangan usia, terlihat antusias menyimak. Salah seorang peserta, Retman (48), mengaku mendapat pencerahan baru.
“Selama ini kita sering fokus mendoakan keluarga sendiri. Ternyata, mendoakan pemimpin agar adil dan amanah itu justru penting sekali, karena kalau mereka baik, kita semua bisa hidup tentram. Ini mengingatkan saya untuk lebih konsisten dalam doa-doa harian,” ungkapnya.
Ketua PAC Mekarsari Makmur, H. Mustofa, dalam sambutan penutup menyatakan bahwa kegiatan semacam ini akan terus digalakkan. “Ini bagian dari kontribusi kami membangun bangsa, dimulai dari membangun kesadaran dan spiritualitas warga. Merawat negeri ini bisa dimulai dari majelis ilmu dan lantunan doa,” katanya.
Pengajian yang diakhiri dengan doa bersama untuk kebaikan pemimpin dan keselamatan Indonesia ini menegaskan bahwa dalam tradisi Islam, sikap positif terhadap negara dan otoritasnya adalah bagian tak terpisahkan dari akhlak seorang muslim. PAC Mekarsari Makmur melalui agenda rutinnya telah memberikan contoh konkret bagaimana membangun harmoni sosial dari lingkup terkecil, dengan modal iman dan doa.
DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi