Kota Jambi (15/6). PC LDII Kecamatan Jambi Timur sukses menyelenggarakan pengajian akbar bertema “Mengenal Tanda Kiamat & Strategi Bertahan dari Fitnah Dajjal Modern” di Masjid Thoriqul Jannah, Kelurahan Tanjung Sari, Minggu (15/6). Acara yang dihadiri puluhan jamaah ini menghadirkan Dewan Penasihat LDII Jambi Timur, H. Fathurrosi, sebagai narasumber utama.
H. Fathurrosi mengawali ceramah dengan mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu dan kesehatan. “Dua nikmat yang sering dilalaikan manusia adalah kesehatan dan waktu luang. Kita baru menyadarinya ketika keduanya telah pergi,” tegasnya. Beliau menekankan bahwa di era digital yang serba cepat, umat Islam justru rentan terlena dan lalai dalam beramal shaleh.
Dalam pemaparannya, H. Fathurrosi menguraikan tanda-tanda kiamat yang semakin nyata, antara lain:
1. Konflik global yang kian memanas
2. Perzinaan dilakukan terang-terangan bahkan dibanggakan
3. Pembangunan gedung pencakar langit yang saling bersaing
4. Masih diterimanya sedekah sebagai pertanda kiamat belum tiba sepenuhnya
“Ketika sedekah tidak lagi diterima, itu pertanda pintu taubat mulai tertutup,” ungkapnya serius.
H. Fathurrosi juga memperingatkan bahaya fitnah Dajjal di era modern. “Dajjal tidak hanya datang dalam wujud fisik, tetapi juga melalui godaan teknologi. Handphone bisa menjadi gerbang masuknya fitnah, mulai dari ghibah, pornografi, hingga hoax yang merusak iman,” jelasnya. Beliau mengingatkan kisah Samiri di zaman Nabi Musa sebagai contoh bagaimana fitnah Dajjal terus berulang sepanjang sejarah.
Di penghujung acara, H. Fathurrosi menegaskan: “Kita tidak punya waktu untuk berleha-leha. Perbanyak amal shaleh, jauhi maksiat, dan tingkatkan kewaspadaan terhadap segala bentuk fitnah zaman.”
Pengajian ditutup dengan doa bersama agar umat Islam dijauhkan dari fitnah Dajjal dan dimudahkan dalam beribadah.
Pengajian akbar ini bukan sekadar pengingat akan datangnya hari akhir, tetapi juga seruan untuk bertindak. Di tengah gempuran teknologi dan godaan duniawi, LDII Jambi Timur mengajak umat Islam untuk tetap teguh memegang iman. Sebagaimana pesan H. Fathurrosi, “Kiamat semakin dekat, tapi selama kita berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah, kita akan selamat dari segala fitnah”.