Sarolangun (12/10). Dalam rangka mempersiapkan kontingen terbaik untuk Festival Anak Sholeh (FAS) tingkat Kabupaten, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Sarolangun menggelar rapat koordinasi dan seleksi calon peserta. Musyawarah khusus tersebut digelar di Masjid Nurussalam, Kecamatan Sarolangun, pada Sabtu (11/10) malam.
Rapat dihadiri oleh setidaknya 13 perwakilan, yang terdiri dari guru pembimbing dari setiap Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII se-Kecamatan Sarolangun. Tujuannya adalah untuk memetakan dan memilih anak-anak dengan bakat terbaik di bidang keagamaan.
Rio Dwi Cahyono, selaku Ketua Pelaksana, dalam arahannya menegaskan pentingnya seleksi ini. Menurutnya, untuk hasil terbaik perlu dimusyawarahkan sedini mungkin terkait kesiapan peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
“Melalui musyawarah malam ini, kita akan menentukan calon peserta yang akan mewakili kita di Festival Anak Sholeh tingkat DPD LDII Sarolangun pada November mendatang,” ujarnya.
Rio memaparkan, terdapat tujuh kategori yang akan dilombakan untuk tingkat cabang usia caberawit (usia TK-SD), yaitu:
1. Pildacil (Pidato Cilik)
2. Tartil Al-Qur’an
3. Hafalan Doa-Doa Pilihan
4. Adzan
5. Hafalan Ayat-Ayat Pendek
6. Menulis Arab
7. Lomba Cepat Tepat (LCT)
Lebih lanjut, Rio menjelaskan mekanisme kepesertaan yang akan mewakili wilayahnya. “Setiap cabang perlombaan akan diwakili oleh satu kontingen yang beranggotakan empat anak, dengan komposisi dua putra dan dua putri,” jelasnya.
Proses pembinaan akan dilakukan secara bertahap. Para calon peserta yang terpilih akan dibina terlebih dahulu di tingkat PAC masing-masing. Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi menyeluruh di tingkat Pengurus Cabang (PC) sebelum berlaga.
Sementara itu, Hidayat, selaku Dewan Penasihat PC LDII Sarolangun, menekankan peran strategis para Mubaligh (guru ngaji) dalam proses seleksi.
“Kita mengumpulkan para Mubaligh karena merekalah yang berinteraksi langsung dengan anak-anak. Mereka paling mengetahui mana anak yang memiliki potensi untuk kita ikutkan dalam FAS nanti,” ujar Hidayat.
Ia berharap musyawarah tersebut dapat berjalan efektif. Diharapkan semua dapat fokus, sehingga pada malam itu panitia sudah mendapatkan nama-nama kandidat yang akan dibina. “Langkah ini crucial untuk mempersiapkan generasi muda yang religius dan berkompetisi secara sehat,” pungkasnya.