Kolaborasi DPR dan Ormas Kunci Perkuat Demokrasi Substansial

Jakarta (17/10). Kolaborasi strategis antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dinilai sebagai kunci untuk memperkuat masyarakat sipil dan menjaga kualitas demokrasi Indonesia. Sinergi ini diyakini dapat memastikan program pemerintah benar-benar menyentuh lapisan masyarakat paling bawah.

Gagasan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto, menanggapi peringatan Hari Parlemen Indonesia, Kamis (16/10). “Kami mengharapkan parlemen terus memperkuat fungsi perwakilan rakyat dan menjaga kepercayaan publik melalui kerja nyata. LDII sebagai Ormas siap berkolaborasi menjembatani program kerja pemerintah yang dikawal DPR hingga sampai ke masyarakat,” tegas Chriswanto.

Menurutnya, parlemen memegang peran sentral bukan hanya sebagai lembaga legislatif, tetapi juga sebagai rumah aspirasi rakyat. “Setiap anggota parlemen harus mampu menyerap, memahami, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat secara tulus. Momentum Hari Parlemen ini menjadi refleksi untuk memperkuat etika politik, transparansi, dan tanggung jawab moral,” paparnya.

Chriswanto, yang juga mantan politisi Golkar Jawa Timur, menekankan bahwa kolaborasi antara Ormas yang memahami persoalan akar rumput dan wakil rakyat yang memiliki otoritas akan memastikan janji-janji politik terwujud. “Kolaborasi ini akan menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar tambang suara saat Pemilu,” ungkapnya.

Pandangan senada disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko. Ia menegaskan bahwa parlemen merupakan pilar utama demokrasi yang harus tetap menjadi rumah aspirasi rakyat. “Parlemen adalah cerminan kualitas demokrasi kita. Setiap anggotanya harus hadir sebagai pelayan rakyat, dengan tanggung jawab moral untuk menjaga keadaban politik,” ujar politisi Partai Golkar ini.

Singgih pun menyoroti peran krusial Ormas keagamaan. “Ormas keagamaan memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menciptakan politik yang sehat, damai, dan beretika. Dengan demikian, demokrasi kita tidak hanya maju secara prosedural, tetapi juga bermartabat secara moral,” imbuhnya.

Ia mengapresiasi sinergi yang telah terjalin dengan Ormas seperti LDII. “Hari Parlemen ini bukan hanya milik anggota dewan, tapi milik seluruh rakyat Indonesia. Dari sinilah suara rakyat diperjuangkan dan cita-cita kemerdekaan diwujudkan,” tambah Singgih.

KH Chriswanto dan Singgih Januratmoko sepakat bahwa tantangan utama parlemen ke depan adalah menjaga integritas, meningkatkan profesionalisme, dan memperkuat komunikasi publik. Tujuannya, agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi parlemen sebagai penjuru kepentingan rakyat dapat terus ditingkatkan.

Kolaborasi yang erat antara wakil rakyat dan elemen masyarakat sipil seperti Ormas diharapkan bukan hanya mampu menjaga stabilitas demokrasi, tetapi juga mendorong terwujudnya pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *