DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi
Tanjabbar (5/12). Guna memperdalam pemahaman syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari, Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC LDII) Kecamatan Tungkal Ilir kembali menyelenggarakan pengajian rutin Kamis malam. Kegiatan yang berlangsung pada 4 Desember 2025 di Masjid Hidayatul Ula, Tungkal Harapan, ini dihadiri dengan khidmat oleh seluruh warga LDII setempat, baik laki-laki maupun perempuan.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an Surah Taha ayat 13-20 yang dilantunkan oleh Ustaz Qolun, mengawali suasana khusyuk sebelum masuk ke inti kajian. Pengajian ini mengangkat dua tema utama yang erat kaitannya dengan praktik ibadah sehari-hari, yakni thaharah (kesucian) khusus bagi wanita dan keutamaan ibadah di sepertiga malam.
Materi pertama tentang thaharah disampaikan secara mendalam oleh Ustaz Kaharrudin. Ia mengupas tuntas hadis-hadis yang membahas konsep kesucian, khususnya dalam konteks perempuan. Penekanan diberikan pada pemahaman yang benar dan aplikasinya agar ibadah sehari-hari menjadi sah dan diterima.
“Ayo difahami bersama, hadis tentang thaharah yang membahas kesucian seorang wanita, mulai dari menstruasi, nifas, hingga istihadoh. Pemahaman yang benar tentang hal ini sangat penting sebagai fondasi dan bagian tak terpisahkan dari ibadah sehari-hari,” beber Ustaz Kaharrudin dalam paparannya.
Selanjutnya, sesi nasihat agama diisi oleh sesepuh LDII setempat, Uray Firmanto. Dengan penuh keteladanan, ia mengingatkan jamaah akan pentingnya senantiasa bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu jalan utama yang ditekankan adalah melalui doa, terutama yang dipanjatkan pada waktu mustajab di sepertiga malam.
“Perbanyaklah berdoa, terlebih di sepertiga malam untuk munajat kepada-Nya. Itulah saat yang sangat mustajab untuk memohon ampunan, bermuhasabah, dan bersyukur atas segala nikmat-Nya,” ujar Uray Firmanto dengan penuh semangat.
Pengajian yang berlangsung lancar dan penuh khidmat ini kemudian ditutup dengan doa bersama. Kegiatan rutin ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga sarana peningkatan kapasitas keagamaan warga.