Sarolangun (12/2). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Sarolangun menggelar sosialisasi dan pelatihan bagi guru ngaji di seluruh PC dan PAC LDII se-Kabupaten Sarolangun.
Kegiatan ini berlangsung di Masjid Nurussalam Sarolangun, bekerja sama dengan Bidang Pendidikan Agama dan Dakwah DPD LDII setempat pada selasa (12/2).
Acara dibuka oleh Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Sarolangun, Arfiyudi Eka Saputra. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya rasa syukur dan keteladanan para guru ngaji.
“Syukur kepada Allah SWT hukumnya wajib. Dahulu, ada seorang yang menolak kurma pemberian Nabi karena menganggapnya kecil, padahal itu nikmat. Sebaliknya, orang lain menerimanya dengan syukur. Inilah yang harus kita contoh,” ujarnya.
Arfiyudi juga mendorong para guru ngaji dan mubaligh untuk mengimplementasikan 29 karakter luhur pada diri sendiri sebelum mengajarkannya. “Kita harus menjadi contoh sebelum memberi pengarahan agar pesan diterima dengan baik,” tegasnya. Ia juga mengajak para guru membimbing anak didik di wilayah masing-masing, terutama yang masih labil, dengan kesabaran ekstra.
Selanjutnya, Agung Mulia Saputra, perwakilan Bidang Pendidikan dan Dakwah DPD LDII Kabupaten Sarolangun, memaparkan evaluasi pembelajaran. “Hasil pembelajaran di masjid-masjid LDII sudah sesuai kurikulum. Sosialisasi ini diharapkan meningkatkan kualitas metode mengajar guru ngaji,” jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan materi tentang buku penghubung guru ngaji dan orang tua oleh Kusnan, S.Pd. Ia menjelaskan fungsi buku tersebut sebagai alat monitoring perkembangan murid. “Dengan buku ini, guru dan orang tua dapat melihat capaian pembelajaran secara transparan,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat peran guru ngaji dalam membentuk generasi berakhlak mulia dan memahami hakikat kehidupan sesuai nilai keislaman.