Kota Jambi (7/3). Suparlan, warga LDII Kecamatan Jambi Timur, membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras mampu mengantarkan mimpi ke Tanah Suci. Pria yang telah 20 tahun menggeluti usaha kerupuk ini berhasil mewujudkan niatnya menunaikan ibadah Haji pada 2024 lalu. Kisahnya menjadi inspirasi tentang bagaimana bisnis kecil-kecilan, jika dijalani dengan konsistensi dan keikhlasan, mampu menghasilkan keberkahan yang luar biasa.
Bermodal tekad dan semangat pantang menyerah, H. Suparlan memulai usahanya dengan menjual kerupuk khas Jambi seperti kletek udang dan kayu api asli Mendahara, Sabak.
Ia mengembangkan bisnisnya dengan cara sederhana: berkeliling, menitipkan produk ke toko-toko, serta melayani pembeli langsung dari rumah. Usaha ini tak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga identitas kebanggaan produk home industry Jambi yang dipertahankannya selama dua dekade.
Omset bisnisnya terus menunjukkan tren positif, terutama di momen-momen spesial seperti Tahun Baru, Imlek, libur sekolah, dan bulan Ramadan. “Di bulan puasa, omset bisa tembus di atas Rp50 juta. Syukurnya, permintaan selalu tinggi karena kerupuk kami dianggap cocok untuk sajian keluarga,” ujar H. Suparlan.
Keberhasilan ini ia raih berkat komitmennya menjaga kualitas dan kehalalan produk, serta menjalin kepercayaan dengan pelanggan setia.
Tips suksesnya sederhana: semangat, optimis, dan yakin bahwa rezeki dari barang halal akan membawa keberkahan. “Saya percaya, selama niat baik dan usaha kita tulus, Allah akan membuka jalan. Kerupuk ini bukan sekadar jualan, tapi juga amal untuk membahagiakan banyak orang,” tuturnya penuh syukur.
Seperti kerupuk kayu api yang perlu melewati proses pengeringan dan penggorengan sebelum akhirnya renyah dinikmati, perjalanan H. Suparlan adalah bukti bahwa kesabaran dan ketekunan adalah “bumbu rahasia” kesuksesan. Dari berjualan keliling hingga ke Tanah Suci, kisahnya mengajarkan: rezeki tak selalu datang dari hal-hal besar, tapi dari konsistensi pada hal kecil yang penuh makna.