Muaro Jambi (29/9). Sebuah pendekatan dakwah yang unik dan efektif diperagakan oleh Ustaz Muhammad Reza Gadavi dalam safari dakwahnya di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Muaro Jambi, Sabtu (27/9). Dengan latar belakang keilmuwan psikologi, Ustaz Gadavi sukses mengolah konteks lokasi dan audiens untuk memperkuat motivasi berinfaq dan sedekah jariyah.
Keberhasilan ini tidak lepas dari pemilihan situasi yang tepat. Ceramah disampaikan di Masjid Al-Muhajirin yang masih dalam tahap penyelesaian pembangunannya. Hadir didampingi Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Jambi, H. Achiyar Rosidi, S.Sy. dan Biro Humas, Ali Mustofa, S.H., Ustaz Gadavi memanfaatkan kondisi visual masjid yang belum rampung sebagai stimulus psikologis yang kuat.
“Kondisi fisik masjid yang belum tuntas, ditambah audiens yang didominasi usia produktif, secara psikologis menciptakan ruang emosional yang siap menerima motivasi tentang amal jariyah,” jelas H. Achiyar saat mendampingi acara tersebut.
Ustaz Gadavi membuka nasihatnya dengan menyentuh sisi terdalam psikologi manusia, yaitu penyesalan. Ia menjelaskan, manusia terlahir ke dunia tanpa membawa apa-apa, mati pun tidak membawa apa-apa.
“Kita terlahir ke dunia tidak membawa apapun, dan nanti wafat pun tidak ada yang kita bawa dari harta dunia ini. Kalau kita tidak menyisihkan untuk kepentingan akhirat, maka akan menjadikan penyesalan yang kekal,” ujarnya. Pernyataan ini secara cerdas menyentuh rasa takut akan penyesalan di akhirat, yang menjadi motivator yang sangat kuat.
Puncak keberhasilan dakwah ini terletak pada teknik bercerita (storytelling) yang memukau. Ustaz Gadavi menghidupkan kisah-kisah masa lalu, seperti Qarun dan Tsa’labah, untuk memberikan bukti naratif tentang konsekuensi sifat pelit. Cerita-cerita ini tidak hanya informatif, tetapi juga memicu identifikasi emosional, mengubah pesan abstrak menjadi pengalaman yang menyentuh jiwa.
Benar saja, reaksi audiens yang terdiam dan terhanyut dalam kisah menunjukkan keterlibatan mendalam (deep engagement), sebuah prasyarat untuk perubahan perilaku. Efektivitas pendekatan ini langsung terlihat dampaknya. H. Trimono Sobri, Ketua Tim Pembangunan Masjid Al-Muhajirin, menyampaikan optimisme yang baru.
“Alhamdulillah, dengan nasihat peringatan dan motivasi Ustaz Gadavi, Insyaallah dapat menjadi pelecut bagi warga untuk segera menyelesaikan pembangunan masjid ini,” ungkapnya.
Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara LDII dan Pendakwah kekinian memberikan kontribusi nyata. Dengan memadukan psikologi dan nilai-nilai agama, dakwah tidak hanya menyentuh akal, tetapi juga mampu menggerakkan hati dan sumber daya umat untuk aksi nyata yang membawa kemaslahatan bersama.