Dahnil Anzar Tantang Generasi Muda LDII: Jadilah Expert Teknologi Pangan dan Energi, Bukan Cuma Ahli Fikih!

Jakarta (23/8). Juru Bicara Presiden Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, memaparkan kompleksitas ancaman terhadap kedaulatan bangsa Indonesia yang tidak lagi hanya bersifat militer, melainkan juga non-militer. Hal ini disampaikannya saat menjadi pembicara kunci dalam Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) yang diselenggarakan oleh DPP LDII di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).

Dahnil yang juga Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) RI menyebutkan, dua titik ekstrem yang mengancam adalah paham agnostik negara (tidak pentingnya negara) dan radikalisasi agama yang anti-negara.

“Ancaman kedaulatan kini datang dari ideologi, juga dari persoalan krusial seperti pangan, air, dan energi. Pertahanan bukan cuma soal tank dan senjata. Kalau kita kalah di pangan, energi, dan teknologi, kita bisa kalah tanpa perang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dahnil mengutip survei The Economist (2018) yang memprediksi kesiapan krisis pangan pada 2035, di mana Amerika Serikat dan Eropa berada di posisi terdepan. “Mereka jauh lebih siap. Kalau kita tidak serius mengurus pangan dan air, kedaulatan kita akan goyah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dahnil mendorong pesantren-pesantren di bawah naungan LDII untuk menjadi pionir dalam menjawab tantangan tersebut. “Pondok pesantren harus berkembang menjadi pusat riset pangan, energi terbarukan, dan teknologi terapan. Beasiswa ke luar negeri jangan hanya untuk studi fiqih, tapi juga teknologi pangan, energi, dan sains,” ajaknya.

Dahnil juga memberikan apresiasi tinggi terhadap posisi unik LDII dalam landscape ormas Islam Indonesia. Ia menyebut LDII sebagai “produk jadi” yang telah berhasil mensenyawakan nilai-nilai Islam dengan Pancasila secara operasional.

“Kalau ada ormas Islam yang otentik Indonesia, itu LDII. Ia lahir dari proses politik Indonesia,” puji Dahnil.

Kehadiran dan dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari jajaran pimpinan LDII. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Jambi, Rahmat Nuruddin, S.Kom., yang hadir bersama pengurus harian lainnya, langsung menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan SVK.

“Sekolah Virtual Kebangsaan ini adalah platform yang sangat strategis dan tepat untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan ketahanan ideologi generasi muda, khususnya kader-kader LDII,” ujar Rahmat.

Ia menegaskan bahwa pemaparan dari narasumber seperti Dahnil Anzar sejalan dengan visi LDII untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa. “Apa yang disampaikan Pak Dahnil sangat relevan. LDII tidak hanya berfokus pada pembangunan spiritual, tetapi juga berkomitmen untuk mencetak generasi yang unggul, menguasai sains dan teknologi, serta mampu menjawab tantangan kedaulatan pangan dan energi di masa depan,” jelasnya.

Rahmat juga mendorong agar materi-materi kebangsaan seperti ini dapat diimplementasikan hingga ke tingkat grassroots.

“Kami di Jambi siap menduplikasi dan mengadaptasi model sekolah kebangsaan ini untuk para pemuda dan remaja masjid di daerah, agar pemahaman tentang bela negara dan wawasan kebangsaan dapat menyebar luas,” pungkasnya.

Selain Dahnil Azhar Simanjuntak, kegiatan ini juga menghadirkan tokoh-tokoh penting, seperti Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen, Prof. Dr. Reda Manthovani, Gubernur LEMHANAS Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzili, dan Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro Prof. Dr. Singgih Sulistiono.

Kegiatan yang berlangsung lancar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, menunjukkan antusiasme peserta dalam menyikapi berbagai tantangan kebangsaan yang dipaparkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *