Cendekiawan NU Teliti Pendidikan LDII: Kunci SDM Religius untuk Indonesia Emas

Batang Hari (21/2). Pemerintah Kabupaten Batang Hari melalui Asisten II Setda, Isah, menerima kunjungan silaturahmi dari cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus dosen Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta, Dr. Ahmad Ali. Pertemuan ini digelar Jumat (21/2) di ruang kerja Asisten II Setda Batang Hari, dalam rangka pendalaman riset pendidikan dan nilai kebangsaan di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).

Kunjungan Ahmad Ali bertujuan mengobservasi langsung praktik pendidikan LDII pascapenerbitan buku keduanya, “Model, Corak, dan Sistem Pendidikan LDII dalam Platform Profesional Religius”. Saat ini, ia mempersiapkan buku ketiga yang mengkaji nilai-nilai kebangsaan LDII dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. “Saya ingin menggali dinamika, perkembangan, dan tantangan LDII di berbagai daerah, khususnya dalam membangun SDM religius yang berdaya saing,” ujar Ahmad Ali.

Dalam kesempatan itu, Isah selaku perwakilan Bupati Batang Hari, M. Fadhil Arief, mengapresiasi kontribusi LDII di bidang pendidikan dan dakwah. “Visi LDII sejalan dengan program Pemkab yang fokus pada penguatan SDM berkarakter agamis. Sinergi ini penting untuk kemajuan daerah,” tegas Isah.

Ahmad Ali, lulusan doktoral UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah meneliti LDII sejak 2021. Buku pertamanya, “Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII: Dari Amal Saleh hingga Kemandirian” (2023), mengungkap praktik keseharian LDII dalam menanamkan etos kerja dan kemandirian. Riset lanjutannya mengarah pada peran LDII dalam memperkuat kesadaran kebangsaan generasi muda.

Pemkab Batang Hari sendiri aktif mendukung ormas Islam, termasuk LDII. Beberapa bulan lalu, Bupati Fadhil Arief berkomitmen menghibahkan bangunan untuk madrasah LDII guna memperkuat pendidikan generasi muda yang profesional dan religius. “Pembangunan daerah harus melibatkan semua elemen, termasuk ormas keagamaan,” tuturnya dalam suatu kesempatan.

Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan LDII ini menjadi contoh nyata sinergi tridharma untuk Indonesia Emas. Melalui pendekatan pendidikan berbasis nilai religius dan kebangsaan, LDII tidak hanya menciptakan generasi unggul secara spiritual, tetapi juga siap bersaing di era global. Dengan dukungan pemerintah daerah, riset Ahmad Ali diharapkan menjadi peta jalan bagi penguatan SDM Indonesia yang berintegritas, maju, dan berakar pada kearifan lokal. Mampukah LDII menjadi model pendidikan masa depan? Jawabannya mungkin sedang ditulis di Batang Hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *