Mendung Tak Halangi Semangat, Pengajian Gabungan LDII Berbak-Rantau Rasau Tanamkan Semangat Menolong Agama

Tanjung Jabung Timur (7/12). Meskipun langit di wilayah Berbak tampak mendung, cahaya semangat menuntut ilmu justru bersinar terang. Pengajian umum gabungan antara Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Berbak dan PC LDII Rantau Rasau yang digelar pada Minggu (7/12) berlangsung penuh khidmat dan diwarnai antusiasme tinggi puluhan jamaah dari kedua wilayah.

Bertempat di Masjid Baitul Makmur Desa Rantau makmur, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kegiatan yang mengusung tema persatuan dalam menegakkan agama Allah ini sukses menyatukan jamaah dalam satu majelis ilmu. Tiga pemateri utama hadir memberikan pencerahan berdasarkan kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadist, menyampaikan pesan yang menguatkan iman dan ketakwaan.

Pemateri pertama, Ustaz Roni, membuka dengan ajakan untuk konsisten berada di jalan kebenaran. Beliau mengutip firman Allah tentang janji pertolongan bagi siapa yang menolong agama-Nya. “Ini adalah prinsip dasar kita. Barang siapa yang menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolong dirinya. Pertolongan itu bisa dimulai dari hal konkret, seperti menegakkan sholat berjamaah, mempelajari ilmu agama dengan serius, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Ustaz Roni, menggugah refleksi jamaah.

Materi kedua disampaikan oleh Ustaz Tamrin, yang mengajak jamaah menyelami nikmat terbesar berupa hidayah Islam. Betapa berharganya seorang insan diizinkan Allah untuk mengenal dan mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah. Ia juga menekankan bahwa loyalitas tertinggi seorang muslim adalah mengikuti jalan yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya.

“Ini adalah anugerah yang tak ternilai. Mensyukurinya bukan hanya dengan lisan, tetapi dengan ketekunan beribadah dan menjaga diri dari segala yang merusak iman. Ingatlah, iman itu diwujudkan dengan mengamalkan Al-Qur’an dan Al-Hadits,” tegas Ustaz Tamrin.

Puncak tausiyah disampaikan oleh Ustaz Widodo, selaku Pembina PC LDII Berbak. Dengan gaya yang santun namun penuh keteladanan, ia mendorong jamaah untuk totalitas dalam membela agama.

“Mari kita bela agama Allah dengan segala yang kita miliki. Dengan harta, tenaga, pikiran, dan waktu kita. Kehadiran kita di majelis ilmu seperti ini adalah satu bentuk pembelaan itu,” ajaknya.

Ustaz Widodo juga memberikan perhatian khusus pada peran orang tua, dengan sebuah analogi yang menyentuh. Menurutnya, anak-anak kita ibarat botol kosong. Bentuknya biasa saja. Tapi, kalau kita isi dengan madu, nilainya menjadi tinggi dan manfaatnya besar.

“Begitu pula dengan anak-anak kita. Jika kita isi dengan ilmu yang benar, bimbingan Al-Qur’an dan Hadist, serta keteladanan, insyaallah mereka akan tumbuh menjadi generasi yang membawa manfaat besar bagi agama dan bangsa,” jelas Ustaz Widodo seraya menggambarkan analoginya.

Suasana pengajian tetap hangat dan penuh perhatian dari awal hingga akhir. Meski awan mendung sempat menggantung, tidak setetes pun hujan yang turun, seolah alam turut mendukung kelancaran acara. Pengajian gabungan ini tidak hanya menambah khazanah keilmuan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah islamiah antara warga LDII dari dua kecamatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *