LDII Merangin Perkuat Santriwati dengan Bela Diri, Antisipasi Rawan Kejahatan

Merangin (6/11). Sebanyak ratusan santriwati Pondok Pesantren Miftahul Huda Mentawak, yang berada di bawah naungan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Merangin, menggelar latihan rutin Ilmu Seni Bela Diri PERSINAS ASAD. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Serbaguna pesantren setempat, Selasa (4/11/2025), ini merupakan implementasi nyata dari kerja sama nasional antara DPP LDII dan PB PERSINAS ASAD, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) di tingkat pusat.

Latihan ini dirancang khusus untuk membekali para santriwati dengan kemampuan keamanan mandiri (self-defense). Dalam kondisi sosial saat ini di mana wanita kerap menjadi sasaran tindak kejahatan, pembekalan fisik dan mental ini dinilai sebagai langkah preventif yang sangat penting. Melalui setiap jurus yang dilatih, para santri diharapkan tidak hanya menjadi sehat, tetapi juga sigap, percaya diri, dan mampu melindungi diri dalam situasi darurat.

Ketua DPD LDII Kabupaten Merangin, H. Sofyan, menegaskan komitmen organisasi terhadap keselamatan dan pembinaan generasi muda. Program ini adalah wujud nyata perhatian kami kepada para santri, khususnya santriwati.

“Kami ingin mereka tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh secara fisik dan mental. Kerja sama dengan PERSINAS ASAD yang telah dijalin di tingkat pusat, kami wujudkan langsung di daerah untuk memberi manfaat nyata bagi warga dan kader LDII,” ujar H. Sofyan.

Sementara itu, Pembina Pondok Pesantren Miftahul Huda Mentawak, Ir. Luluk Miftahudin, menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi pesantren untuk mencetak generasi yang komprehensif.

“Pendidikan di pesantren kami tidak hanya berfokus pada ilmu akidah dan al-qur’an, tetapi juga pada pembentukan karakter dan ketahanan diri. Dengan bekal bela diri ini, kami berharap para santriwati dapat menjalani aktivitasnya dengan lebih tenang dan waspada, dimana pun mereka berada,” jelas Ir. Luluk.

Latihan dipimpin langsung oleh Pendekar Putri PERSINAS ASAD, Indah Romaningsih. Di hadapan ratusan santriwati, ia memimpin dengan penuh semangat dan memberikan keyakinan bahwa setiap wanita bisa menjadi kuat.

“Ilmu bela diri ini adalah hak setiap wanita untuk dikuasai. Ini bukan soal kekerasan, tapi tentang keberanian dan kemampuan untuk menjaga diri. Kami ingin mencetak generasi penerus LDII yang tidak hanya sehat jasmani-rohani, tetapi juga mandiri dan berani,” tegas Indah.

Ditempat lain, Ketua PERSINAS ASAD Kabupaten Merangin, Hasbiana Walad, menambahkan bahwa program ini akan terus dikembangkan. “Ini baru awal. Ke depan, kita akan buatkan program yang lebih terstruktur lagi. Tujuannya agar minat belajar pencak silat sebagai warisan budaya bangsa semakin tinggi, sekaligus memberikan dampak nyata dalam meningkatkan rasa aman bagi para santriwati dan remaja putri di lingkungan LDII,” pungkas Hasbiana.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen LDII dalam membina umat secara holistik, dari aspek spiritual, intelektual, hingga fisik. Dengan adanya program bela diri ini, diharapkan para santriwati LDII tidak hanya menjadi sosok yang cerdas dan berakhlak mulia, tetapi juga pribadi yang tangguh dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan percaya diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *