Koreksi Gerakan Sholat, LDII Telanaipura Perkuat Pilar Amalan Penghuni Surga

Kota Jambi (29/10). Guna menyempurnakan ibadah sholat yang merupakan tiang agama dan amalan pertama yang dihisab di akhirat, Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Telanaipura menggelar Pengajian Khusus Mubaligh dan Mubalighot.

Kegiatan yang berlangsung khidmat pada Selasa (28/10/2025) malam di Masjid Al Manshurin, Kelurahan Pematang Sulur, itu mengusung tema mendalam “Kaifiyatis Sholah” atau tata cara sholat yang benar sesuai sunah Nabi Muhammad SAW.

Acara ini menghadirkan Ustaz Zainal Nuraidin sebagai pemateri utama, yang dengan detail memaparkan dan mempraktikkan kaidah-kaidah sholat mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Tidak hanya teori, penekanan pada praktik yang benar menjadi fokus utama dalam pengajian tersebut.

Sementara itu, dalam tausiahnya, Dewan Penasihat PC LDII Telanaipura, Ustaz Widianto, menegaskan urgensi dari kesempurnaan sholat.

“Sholat merupakan amal yang pertama kali dihisab di akhirat kelak. Jika sholatnya baik, maka amal yang lain akan baik. Sebaliknya, jika sholatnya rusak, maka amal yang lain akan ikut rusak,” ujarnya di hadapan para peserta.

Lebih lanjut, Ustaz Widianto memberikan amanat dan arahan strategis bagi para mubaligh dan mubalighot yang hadir. Ia menekankan pentingnya tindak lanjut dan sinergi pascapengajian.

“Setelah dikajikan, diharapkan mubaligh dan mubalighot bisa bersinergi dengan pengurus PAC (Pengurus Anak Cabang) di wilayahnya masing-masing untuk mempraktikkan dan mengajarkan kembali ilmu ini kepada warga LDII,” tambahnya dengan penuh semangat.

Tujuan dari rangkaian kegiatan ini jelas dan bersifat aplikatif, yaitu untuk memperbaiki dan mengoreksi gerakan-gerakan sholat agar ibadah para jamaah menjadi lebih sempurna dan sesuai tuntunan Nabi. Ustaz Widiyanto pun menyadari, bahwa upaya koreksi ini mustahil dilakukan sendiri.

“Sebab, kalau mengoreksi sholat sendirian tidak akan bisa, jadi perlu bantuan orang lain untuk mengoreksinya. Inilah fungsi komunitas dan peran para mubaligh sebagai pembina umat,” jelas Ustaz Widianto.

Kegiatan yang dihadiri puluhan mubaligh dan mubalighot se-Kecamatan Telanaipura ini mendapat sambutan antusias. Para peserta terlihat aktif menyimak, bertanya, dan saling mengoreksi gerakan selama sesi praktik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *