Kerinci (25/9). Untuk memperkuat sinergi dan menyatukan langkah dalam menghadapi tantangan pendidikan dan pemberdayaan umat, sejumlah pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Kerinci menggelar Rapat Koordinasi (Rakor).
Pertemuan yang digelar di Aula PLHUT Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kerinci pada Rabu, 25 September 2025 itu dihadiri oleh 16 orang peserta, terdiri dari perwakilan pesantren, Kemenag, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, salah satunya Ustaz Ahmad Sobri tokoh agama Kecamatan Kayu Aro.
Rakor ini bertujuan membangun kerangka kolaborasi yang solid antarpondok pesantren, yang berperan sebagai benteng moral dan pusat pengembangan masyarakat. Dalam sambutan pembukanya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kerinci, H. Pahrizal, S.Ag., MM., memaparkan kebijakan pemerintah terkait pondok pesantren, menekankan pentingnya peran pesantren dalam pembangunan bangsa.
“Pemerintah dalam hal ini Kemenag sangat membuka pintu lebar untuk pondok pesantren yang terbukti aktif dalam pembangunan bangsa, khususnya di bidang keagamaan,” paparnya.
Selanjutnya, Forum dipimpin oleh H. Ahmad Rais, S.Pd., ia menyoroti bahwa dari 13 pondok pesantren terdaftar di Kerinci, sinergi dan pelaporan kondisi pesantren perlu ditingkatkan.
“Ke depannya kita akan buat rumusan untuk selalu bersinergi dan memudahkan pelaporan kondisi terkini pondok pesantren yang ada di Kerinci,” jelasnya
Ustaz Ahmad Sobri, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyidin, yang berada di bawah naungan DPD LDII Kabupaten Kerinci, hadir dalam rakor tersebut, ia menyampaikan pentingnya pendekatan kolaboratif. Pihaknya juga menegaskan bahwa dengan bersinergi, pesantren dapat lebih efektif dalam menjawab tantangan zaman, khususnya dalam penguatan kurikulum yang integratif antara ilmu agama dan kehidupan modern.
“Pesantren tidak boleh berdiri sendiri. Dengan forum ini, kita bisa saling menguatkan, bertukar pikiran, dan membuat program pemberdayaan yang nyata bagi santri dan masyarakat sekitar,” ujar Ustaz Sobri, memberikan semangat dalam diskusi.
Selain itu, Kasie PD Pontren Kemenag Kabupaten Kerinci, Heldison, S.Ag., MA., juga menyampaikan materi tentang “Peran Pesantren dalam Pemberdayaan Masyarakat”.
Dari rapat tersebut, diperoleh beberapa kesepakatan strategis untuk kemajuan pesantren di Kerinci:
1. Pembentukan Forum Komunikasi: Secara resmi membentuk wadah silaturahmi dan koordinasi bagi pimpinan pesantren.
2. Program Bersama: Menyepakati fokus program pada:
– Penguatan kurikulum dan sarana-prasarana pesantren.
– Pemberdayaan ekonomi melalui koperasi dan pemanfaatan lahan produktif.
– Peningkatan kapasitas guru dan operator EMiS melalui pelatihan.
3. Kerja Sama dengan Pemerintah: Mendoronkg kolaborasi dengan pemerintah daerah dan Kemenag untuk dukungan fasilitas dan regulasi.
4. Persiapan Hari Santri Nasional (HSN) 2025: Mematangkan persiapan peringatan HSN yang akan dilaksanakan di Lapangan Emplasemen Bedeng Delapan, Kecamatan Kayu Aro Barat.
5. Pertemuan Rutin: Menetapkan agenda pertemuan rutin forum minimal satu bulan sekali untuk menjaga keberlanjutan komunikasi.
Dengan ditetapkannya kesepakatan ini, diharapkan pondok pesantren di Kabupaten Kerinci dapat bergerak lebih terkoordinasi dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan daerah dan bangsa.