Pasanggiri PERSINAS ASAD Jambi Wilayah Timur Wujudkan Sinergi Olahraga dan Pembinaan Mental LDII

Jambi (21/12). Ratusan pesilat muda memadati halaman Tri Sukses Boarding School, Wijayapura, Jambi Selatan, pada Minggu (21/12) pagi. Mereka datang dari empat wilayah berbeda, yakni Kota Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung Barat untuk unjuk kebolehan dalam Pasanggiri PERSINAS ASAD Wilayah Timur. Lebih dari sekadar kompetisi, gelaran ini menjadi bukti nyata sinergi antara pelestarian budaya dan pembinaan karakter generasi muda.

Kehadiran Dewan Penasihat LDII Provinsi Jambi, H. Nur Hamid Hadi, S.Pd., semakin menyemarakkan acara. Dalam sambutannya yang penuh motivasi, ia menekankan bahwa pencak silat adalah warisan multidinamika. Ia mendorong agar para pesilat tidak hanya fokus pada teknik, namun juga pada pembangunan mental dan fisik yang tangguh sebagai bekal masa depan.

“Pencak silat bukan hanya olahraga, ada 4 aspek di dalam pencak silat, diantaranya aspek mental spiritual, beladiri, olahraga, dan seni budaya yang merupakan warisan leluhur bangsa. Selain menyehatkan, kegiatan ini juga mempererat tali silaturahmi,” ujar H. Nur Hamid di hadapan peserta.

Harmoni antara aspek bela diri dan kerohanian dalam acara tersebut semakin kental dengan kehadiran Ketua DPW LDII Provinsi Jambi, Rahmat Nuruddin, S.Kom. Keikutsertaannya bukan sekadar formalitas, melainkan implementasi konkret dari Memorandum of Understanding (MoU) antara DPP LDII dan PB PERSINAS ASAD bernomor 03/MOU/DPP-LDII/X/2022. Rahmat memaparkan bahwa kemitraan ini dibangun atas dasar keselarasan visi. Ia melanjutkan bahwa sinergi ini bersifat timbal balik dan saling menguatkan.

“Pencak silat dalam PERSINAS ASAD memiliki empat aspek yang sangat sejalan dengan program LDII, yakni aspek mental spiritual, beladiri, olahraga, dan seni budaya. Nah, wujud dari kerjasama di tingkat bawah, yaitu LDII memberikan bimbingan pada warga ASAD dalam pembinaan mental spiritual, sedangkan bela diri yang diajarkan oleh PERSINAS ASAD dapat menjadi bekal keamanan mandiri bagi warga LDII,” tutur Rahmat.

Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan posisi pencak silat sebagai medium yang komprehensif, bukan sekadar olahraga fisik, tetapi juga sarana penguatan iman, pelestarian budaya, dan upaya menciptakan ketahanan masyarakat.

Sepanjang kegiatan, atmosfer kejuaraan dipenuhi dengan semangat sportivitas dan kekeluargaan. Setiap jurus dan pola langkah yang ditampilkan para peserta, mulai dari kategori anak-anak hingga dewasa, tidak hanya mencerminkan ketrampilan teknis tetapi juga disiplin yang telah ditanamkan. Para juri dengan cermat menilai setiap penampilan, sementara sorak-sorai pendukung dari masing-masing kontingen menambah dinamika acara.

Pasanggiri yang berlangsung lancar, aman, dan tertib ini berhasil menutup dengan meninggalkan kesan mendalam. Acara ini tidak hanya berhasil menjaring bibit-bibit atlet silat berprestasi untuk tingkat provinsi dan nasional, tetapi juga telah menjadi platform efektif untuk memperkuat jalinan silaturahmi antarwilayah.

Melalui kolaborasi antara PERSINAS ASAD dan LDII, warisan budaya pencak silat dikembangkan dengan fondasi akhlak dan spiritualitas yang kokoh, menciptakan generasi muda Jambi yang tidak hanya tangguh secara fisik tetapi juga berkarakter dan beriman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *