LDII Jambi Ingatkan Orang Tua tentang Bahaya Gadget di Tangan Anak melalui Tausiyah di Masjid Baitul Muttaqin

Jambi, 13 Maret 2025 – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jambi, Rahmat Nuruddin, S.Kom., memberikan tausiyah bertema pengawasan gadget pada anak di Masjid Baitul Muttaqin, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 60 jamaah ini digelar pada Kamis (13/3) malam, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mencegah dampak negatif teknologi pada generasi muda.

Rahmat menekankan bahwa gadget bisa menjadi “pisau bermata dua” jika penggunaannya tidak dikontrol. “Orang tua harus menjadi filter pertama bagi anak. Jangan sampai mereka lepas kendali hingga menimbulkan masalah serius, baik secara mental maupun sosial,” ujarnya di hadapan jamaah yang berasal dari Kelurahan Sukakarya dan sekitarnya.

Dalam tausiyahnya, Rahmat menyebutkan sejumlah contoh ekstrem, seperti kecanduan game online yang memicu stres pada anak hingga kasus kekerasan. “Kita prihatin, ada anak tega membunuh neneknya sendiri hanya karena dilarang bermain HP. Ini bukti betapa daruratnya pengawasan orang tua,” tegasnya.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) LDII Kecamatan Kota Baru, Hanif Budi Satrio, menyambut baik kunjungan tersebut. “Kegiatan ini mengingatkan kita semua untuk lebih peka terhadap perkembangan zaman. LDII siap mendukung program edukasi serupa demi melindungi generasi penerus,” ucapnya.

Sri Widodo, salah satu jamaah yang hadir, mengaku bersyukur mendapat siraman rohani ini. “Saya tersentil untuk lebih tegas mengawasi anak-anak. Materi tausiyah ini sangat relevan dengan kondisi keluarga modern,” ungkapnya.

Rahmat juga membagikan tips praktis, seperti membuat jadwal penggunaan gadget, mengalihkan perhatian anak dengan kegiatan positif, serta memperkuat komunikasi dalam keluarga. “Agama mengajarkan keseimbangan. Teknologi boleh dimanfaatkan, tetapi jangan sampai merusak nilai-nilai kemanusiaan,” pesannya.

Kegiatan ini menjadi bukti komitmen LDII Jambi dalam menjawab tantangan zaman melalui pendekatan keagamaan. Sebagaimana disampaikan Rahmat, “Mencegah kerusakan lebih baik daripada memperbaiki. Mari jadikan keluarga sebagai benteng pertama melindungi anak dari dampak negatif teknologi.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *