Sarolangun (13/3). DPD LDII Kabupaten Sarolangun menggelar rapat koordinasi hybrid, Rabu (12/3), sebagai respons atas cuaca ekstrem sekaligus menjaga konsistensi dialog bulanan antarjajaran pengurus. Kegiatan yang diikuti seluruh Ketua PC, PAC, dan pengurus DPD LDII ini mengusung tema penguatan sinergi di bulan Ramadan serta persiapan menyambut Idul Fitri 2025.
Arfiyudi Eka Saputra, Dewan Penasihat DPD LDII Sarolangun, membuka acara dengan menekankan pentingnya musyawarah sebagai nafas organisasi.
“Rapat bukan sekadar rutinitas, tapi sarana evaluasi program dan penguatan komitmen. Di bulan suci ini, kita juga harus aktif menjalin komunikasi dengan seluruh stakeholder,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Duwi Saputra, S.E., M.E., Ketua DPD LDII Sarolangun, menjelaskan alasan pemilihan format hybrid. “Cuaca tak menentu dan jarak antarwilayah menjadi pertimbangan. Dengan hybrid, peserta bisa bergabung via studio mini di masing-masing PC tanpa harus ke sekretariat,” ujarnya.
Ia juga menginstruksikan pendistribusian majalah Nuansa dan Kalender LDII 2025 ke seluruh tingkatan kepengurusan.
Mulyono, Ketua PC LDII Kecamatan Air Hitam, melaporkan progres kunjungan ke instansi lokal seperti Polsek dan KUA. “Kami telah menyerahkan *Nuansa* dan kalender sebagai bentuk silaturahim institusional,” ungkapnya.
Hasil rapat menyepakati dua agenda strategis:
1. Silaturahim Idul Fitri 2025: Pengurus DPD akan mengunjungi kediaman Bupati Sarolangun.
2. Program Tali Asih: Setiap PC/PAC diimbau memberikan bantuan sosial kepada kepala desa di wilayahnya.
Selain memastikan transparansi program, rapat ini menjadi bukti adaptasi LDII Sarolangun dalam merespons tantangan geografis dan cuaca. Kolaborasi hybrid dinilai tidak hanya efisien, tetapi juga merefleksikan semangat Ramadan untuk memprioritaskan keselamatan dan kebersamaan.
“Dengan evaluasi berkala, kami optimis target pendistribusan Nuansa dan kunjungan Lebaran bisa tercapai maksimal,” pungkas Duwi Saputra.
Kedepan, model rapat hybrid akan dipertimbangkan sebagai opsi tetap guna menjangkau pengurus di daerah terpencil.