
Jambi (21/9). Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jambi hadir dalam Temu Konsultasi Pencegahan Konflik Paham Keagamaan Islam yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi. Acara yang berlangsung di Aula Kemenag Jambi, Sabtu (20/9/2025), tersebut dihadiri oleh perwakilan berbagai ormas Islam dan instansi pemerintah.
Pertemuan ini menghadirkan tiga narasumber kunci: Dr. H. Arsad Hidayat, Lc., M.A. (Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi yang diwakili Kasi II Asisten Intelejen, Ridwan Joni, SH., MH., dan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi, Dr. H. Abdul Rahman, S.Ag., M.Pd.I. Forum ini bertujuan membangun sinergi dan merumuskan strategi konkret dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Dalam arahan pembukaannya, Dr. H. Arsad Hidayat menekankan bahwa perbedaan adalah sunnatullah (ketentuan Allah) yang justru memperindah kehidupan. Ia juga mengingatkan sejarah damai dakwah Islam di masa Nabi dan para sahabat yang sangat menghargai tempat ibadah non-Muslim.

“Ibarat sebuah lukisan, keindahannya muncul karena adanya beragam warna. Selama pihak lain tidak memerangi kita, maka kewajiban kita adalah berbuat baik dan berlaku adil kepada mereka,” ujarnya.
Dirjen Bimas Islam mengeluarkan enam rekomendasi, yaitu penguatan dialog antar tokoh Islam, pembentukan forum komunikasi seperti ‘ngopi bareng’, mendorong partisipasi Generasi Z, literasi digital, penguatan khutbah Jum’at yang menyejukkan, dan optimalisasi peran KUA dalam deteksi dini konflik.
Sementara itu, Ridwan Joni menyoroti pentingnya menghindari polarisasi, khususnya antara ormas besar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

“Pola rekrutmen, kepemimpinan, dan kebijakan perlu mencerminkan sikap inklusif, adil, dan merangkul semua pihak agar terwujud ukhuwah Islamiyah dan kebangsaan,” jelasnya.
H. Abdul Rahman menambahkan, kemajemukan Indonesia adalah kekuatan, bukan kelemahan. “Melalui Bhinneka Tunggal Ika, kita diajarkan bahwa perbedaan harus dirawat untuk memperkokoh persatuan. Menjaga NKRI adalah kewajiban kita semua,” tegasnya. FKPT mendorong tumbuhnya sikap toleransi, penghargaan pada perbedaan, dan penyelesaian masalah melalui dialog.
Merespon arahan dari para narasumber, Sekretaris DPW LDII Provinsi Jambi, Mansur, menyatakan komitmen penuh organisasinya. Menurutnya, LDII Jambi menyambut baik dan mendukung penuh seluruh rekomendasi serta arahan dari forum ini.

“Kami percaya bahwa menjaga kerukunan adalah tugas bersama seluruh elemen bangsa. LDII berkomitmen untuk terus aktif dalam setiap upaya dialog, membina generasi muda yang toleran, dan menyebarkan dakwah yang menyejukkan di tengah masyarakat, khususnya melalui media digital. Semangat kita adalah merawat perbedaan sebagai anugerah untuk membangun Indonesia yang damai dan beradab,” tuturnya.
Kegiatan ini ditutup dengan kesepakatan bersama untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, penegak hukum, dan ormas-ormas Islam dalam menciptakan ekosistem keagamaan yang harmonis di bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi pondasi kokoh untuk mencegah masuknya paham-paham radikal dan intoleran, sekaligus memastikan nilai-nilai moderasi dan kebangsaan tetap mengakar kuat di tengah masyarakat.
DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi