
Jambi (24/12). Semangat ratusan pesilat memenuhi arena Pasanggiri Wilayah Timur Perguruan Pencak Silat Nasional (PERSINAS) ASAD Provinsi Jambi, pada Minggu (21/12). Di tengah seremoni pembukaan, sebuah kejutan hangat dan spontan datang dari seorang tokoh agama yang hadir. KH. Nur Hamid Hadi, S.Pd., Dewan Penasihat DPW LDII Jambi, tiba-tiba menginisiasi pemberian doorprize langsung kepada puluhan pesilat cilik yang akan tampil.
Aksi spontan itu terjadi saat sambutannya yang menekankan empat aspek pencak silat: mental spiritual, beladiri, olahraga, dan seni budaya. Melihat antusiasme dan semangat para anak-anak yang akan berlaga, KH Nur Hamid merasa tergerak untuk memberi apresiasi lebih. Dengan didampingi panitia, ia membagikan lembaran uang berwarna merah pada puluhan pesilat dengan mata berbinar.
“Ini adalah calon-calon pemimpin di masa depan yang perlu terus diarahkan pada hal-hal positif, termasuk pencak silat. Saya merasa tergerak untuk mensupport mereka. Bukan nilainya yang utama, tapi tanda bahwa perjuangan dan latihan keras mereka dihargai. Mari kita rawat semangat mereka,” ujar KH. Nur Hamid Hadi dengan senyum mengembang, disambut riuh rendah tepuk tangan dan sorak gembira dari para peserta kecil.

Momen tersebut menjadi pemantik semangat tambahan dalam Pasanggiri yang digelar di halaman Tri Sukses Boarding School, Jambi Selatan, dan diikuti sekitar 800 atlet dari empat kabupaten/kota. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Pengprov PERSINAS ASAD Jambi, H. Wahyudi, S.E., yang menyatakan kebanggaannya atas animo luar biasa ini.
“Kehadiran ratusan pesilat dari Kota Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, dan Tanjung Jabung Barat ini membuktikan bahwa semangat pencak silat sebagai warisan budaya kita tetap menyala,” kata H. Wahyudi.
Kolaborasi strategis antara PERSINAS ASAD dan LDII juga menjadi fondasi acara. Rahmat Nuruddin, S.Kom., Ketua DPW LDII Provinsi Jambi, menjelaskan bahwa sinergi ini adalah implementasi konkret dari nota kesepahaman antara DPP LDII dan PB PERSINAS ASAD.
“Pencak silat dalam PERSINAS ASAD memiliki empat aspek yang sangat sejalan dengan program LDII. Oleh karena itu, kami memberikan bimbingan pada warga ASAD dalam pembinaan mental spiritual. Ini adalah kerja sama yang saling melengkapi,” jelas Rahmat.

Sepanjang hari, arena diwarnai dengan sportivitas tinggi dan nuansa kekeluargaan. Para pesilat dari berbagai kategori usia menunjukkan keahlian dalam jurus, pola langkah, dan aplikasi beladiri. Kehadiran Ketua Pengprov IPSI Jambi, Pelda (Purn.) H. Hasan Basri Harahap, semakin mempertegas dukungan multipihak terhadap perkembangan olahraga tradisional ini.
Pasanggiri ini tidak hanya berhasil sebagai kompetisi, tetapi juga sebagai ruang pembinaan karakter dan kebersamaan. Aksi spontan KH. Nur Hamid Hadi menjadi simbol nyata bahwa di balik teknik beladiri, ada hati yang tulus untuk mendidik dan menyemangati generasi penerus.
“Kami berkomitmen untuk terus membina bibit-bibit atlet yang tidak hanya terampil secara teknik, tetapi juga berakhlak mulia. Dukungan dan apresiasi seperti dari Kiai Hamid sangat berarti,” tutup H. Wahyudi dengan penuh haru.

Kegiatan ini pun berhasil mengukir kenangan manis, terutama bagi puluhan pesilat cilik yang pulang bukan hanya dengan piagam, tetapi juga dengan senyuman dan bingkisan tak terduga.
DPW LDII Provinsi Jambi Website Resmi DPW LDII Provinsi Jambi