Hindari Jerat Riba, LDII Bangun “Benteng” Ekonomi Syariah dari Tingkat Akar Rumput

Sarolangun (12/11). Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Mandiangin Timur menggelar pengajian khusus bagi para guru mengaji se-kecamatan. Kegiatan yang mengusung tema hukum jual beli menurut Islam ini digelar untuk membekali para pendidik agar terhindar dari transaksi haram dan riba.

Acara berlangsung di Masjid Al-Manshurin, Desa Petiduran Baru, Kecamatan Mandiangin Timur, Kabupaten Sarolangun, pada Selasa (11/11/2025). Pengajian diikuti puluhan guru ngaji, baik laki-laki maupun perempuan, dari tingkat PAC hingga PC LDII se-Kecamatan Mandiangin Timur.

Sebagai pemateri, Ustaz Sugeng mengupas tuntas bab jual beli yang dikutip dari Kitab Hadits Sunan Abi Daud. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa transaksi jual beli adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.

“Hakikatnya hidup di dunia ini tidak terlepas dari transaksi jual beli. Maka, penting bagi kita mengkaji bab jual beli untuk mengetahui ilmunya, agar terhindar dari transaksi yang haram dan riba,” ujar Ustaz Sugeng.

Ia menambahkan, sebagai orang yang berinteraksi dengan masyarakat luas, seorang guru ngaji harus jeli dan teliti. “Jangan mudah tergiur hal-hal yang kelihatannya menyenangkan. Hal-hal yang kelihatannya enak, tapi sebenarnya mengandung riba, harus kita waspadai dan hindari,” tambahnya.

Pesan serupa disampaikan oleh salah satu peserta, Muhammad Arifin, guru ngaji dari Desa Sukamaju. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara urusan duniawi dan ukrawi, terutama bagi para mubaligh dan mubalighot.

“Kalau kita hanya mengejar dunia saja, berarti kita tidak yakin dengan pertolongan Allah. Karena rezeki itu akan dibentangkan kepada siapa saja. Jangan sampai hidup sekali, ukurannya hanya dunia,” terang Arifin.

Acara ditutup oleh Dewan Penasihat PC LDII Kecamatan Mandiangin Timur, Suharlan. Dalam arahannya, ia mengingatkan tentang konsekuensi jika hidup hanya berorientasi pada materi.

“Kalau manusia yang dicari hanya dunia, maka kehidupannya akan mendapat kesusahan, repot, dan cita-cita yang tidak pernah tercapai. Ini ilmu yang sangat bermanfaat, maka jangan disia-siakan,” ujar Suharlan.

Melalui pengajian rutin semacam ini, LDII PC Mandiangin Timur berupaya konsisten meningkatkan kapasitas para guru ngaji. Langkah ini tidak hanya untuk memperkuat peran mereka dalam mencetak generasi Qur’ani, tetapi juga mempererat silaturahmi antarpara pendidik di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *